Advertorial - 17 Mar 21, 14:03 Wib
BEKASI - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bekasi, H Abi Hurairah bahas kedisiplinan kepada seluruh anggotanya saat pimpin Apel pagi di Lapangan Plaza Pemkot Bekasi, Rabu (30/12/2020)
"Satpol PP itu digaji pemerintah. Maka disiplin paling utama," ungkapnya kepada mitrapos.com.
Dikatakan, agenda pagi ini kita kumpulkan seluruh anggota satpol yang berstatus TKK
Sebanyak 515 anggota terbagi dalam 2 tahap, pertama pukul 06.30 WIB sebanyak 6 Kecamatan, dan tahap kedua Pukul 08.30 WIB. Sedangkan siang nanti kita adakan apel gabungan seluruh Satpol PP pada pukul 10.30 WIB, yang rencananya di Mako Satpol PP, Jalan Pangeran Jayakarta, Kelurahan Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi.
Dijelaskan, tujuan kegiatan ini merilis kembali tentang disiplin. Kita tidak main-main dengan disiplin, karena sudah digaji pemerintah maka terapkanlah disiplin agar melayani masyarakat juga bisa tertib.
Sedangkan, Abi juga menegaskan, untuk seluruh anggota dalam menghadapi kesiapannya dalam rangka pergantian tahun, dipastikan tidak ada yang libur, semua anggota di wilayah.
Dikatakan juga, penegasan anggota nanti saat di lapangan, membubarkan masyarakat yang berkerumun, menangkap pedagang petasan dan air mancur juga dengan sosialisasi kepada RT/ RW.
"Jika ada temuan petasan maka harus disita, tidak ada negosiasi,"tegasnya.
Sementara, untuk pencapaian tahun 2020, menurutnya bukan kita yang mengukur, meski kendala selalu ada namun bagaimana kita menyikapinya.
Terkait denda Rp.100 Ribu bagi masyarakat yang tidak menerapkan prokes masih dalam tahap sosialisasi, belum diberlakukan.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan, tujuan kegiatan ini merilis kembali tentang disiplin. Kita tidak main-main dengan disiplin, karena sudah digaji pemerintah maka terapkanlah disiplin agar melayani masyarakat juga bisa tertib.
Sedangkan, Abi juga menegaskan, untuk seluruh anggota dalam menghadapi kesiapannya dalam rangka pergantian tahun, dipastikan tidak ada yang libur, semua anggota di wilayah.
Dikatakan juga, penegasan anggota nanti saat di lapangan, membubarkan masyarakat yang berkerumun, menangkap pedagang petasan dan air mancur juga dengan sosialisasi kepada RT/ RW.
"Jika ada temuan petasan maka harus disita, tidak ada negosiasi,"tegasnya.
Sementara, untuk pencapaian tahun 2020, menurutnya bukan kita yang mengukur, meski kendala selalu ada namun bagaimana kita menyikapinya.
Terkait denda Rp.100 Ribu bagi masyarakat yang tidak menerapkan prokes masih dalam tahap sosialisasi, belum diberlakukan.