
Jakarta, Mata4.com — Badan Garansi Nasional (BGN) secara resmi mengumumkan rencana strategis untuk membentuk sebuah lembaga independen yang akan bertugas mengelola dan mengawasi sertifikasi keamanan pangan di Indonesia. Langkah ini menjadi salah satu inisiatif penting dalam upaya memperkuat sistem pengawasan serta meningkatkan standar kualitas produk pangan yang beredar di masyarakat, seiring dengan meningkatnya tuntutan pasar terhadap produk yang aman dan berkualitas tinggi.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (3/10), Kepala BGN, Dr. Siti Rahmawati, menjelaskan bahwa pembentukan lembaga ini bukan sekadar bentuk birokrasi tambahan, melainkan sebuah kebutuhan mendesak di tengah dinamika pasar pangan yang kian kompleks. “Pasar pangan saat ini menuntut transparansi, akurasi, dan integritas dalam setiap proses sertifikasi. Oleh karena itu, lembaga independen ini akan berperan sebagai penjamin bahwa produk pangan yang beredar benar-benar aman dan sesuai standar nasional maupun internasional,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Tantangan Keamanan Pangan di Era Globalisasi
Di era globalisasi yang serba cepat dan digital, peredaran produk pangan mengalami peningkatan volume dan kompleksitas distribusi yang sangat tinggi. Dengan adanya akses pasar yang luas, tantangan dalam menjaga keamanan pangan juga bertambah pelik, mulai dari risiko kontaminasi, penanganan yang tidak sesuai standar, hingga pemalsuan dokumen sertifikasi.
Menurut Dr. Siti Rahmawati, “Indonesia harus mampu menjawab tantangan ini dengan menghadirkan lembaga yang profesional dan bebas dari pengaruh kepentingan tertentu. Dengan begitu, keamanan pangan bisa dijamin, dan konsumen akan merasa terlindungi dari produk yang berisiko bagi kesehatan.”
Fungsi dan Peran Lembaga Independen
Lembaga independen yang akan dibentuk oleh BGN nantinya akan memiliki peran krusial, mulai dari melakukan audit lapangan, inspeksi fasilitas produksi, pengujian laboratorium, hingga evaluasi proses distribusi dan pengemasan produk pangan. Seluruh proses tersebut dirancang untuk memastikan setiap produk pangan memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ketat.
“Proses sertifikasi tidak boleh hanya formalitas belaka. Kami ingin memastikan setiap langkah dilakukan secara mendalam dan akurat, sehingga sertifikat yang dikeluarkan benar-benar mencerminkan keamanan produk,” tegas Dr. Siti.
Selain itu, lembaga ini juga berperan dalam memberikan edukasi dan pembinaan kepada produsen pangan agar mereka memahami pentingnya menjaga mutu dan keamanan produk sejak awal proses produksi.
Kolaborasi dengan Berbagai Pemangku Kepentingan
Pembentukan lembaga ini tidak akan berjalan sendiri. BGN menjalin kerja sama erat dengan berbagai instansi pemerintah seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta asosiasi industri pangan dan organisasi konsumen. Sinergi antar lembaga ini menjadi faktor kunci dalam menciptakan sistem pengawasan pangan yang efektif dan menyeluruh.
Dr. Siti menegaskan, “Kolaborasi ini memastikan adanya sinkronisasi regulasi dan pengawasan, sehingga tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.”
Perlindungan Konsumen dan Peningkatan Daya Saing Produk
Keberadaan lembaga independen ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda. Bagi konsumen, adanya sertifikasi yang terpercaya berarti mereka bisa memilih produk pangan dengan rasa aman tanpa harus khawatir terhadap aspek kesehatan. Sedangkan bagi produsen dan pelaku industri pangan, sertifikasi ini menjadi nilai tambah yang bisa meningkatkan reputasi dan daya saing produk, baik di pasar domestik maupun internasional.
“Produk yang tersertifikasi tidak hanya memenuhi standar keamanan, tetapi juga mendapat pengakuan yang dapat membuka peluang ekspor lebih luas,” ujar Dr. Siti.
Mengantisipasi Risiko Penyelewengan Sertifikasi
Salah satu masalah yang kerap muncul dalam sistem sertifikasi pangan adalah potensi penyelewengan yang dapat merugikan konsumen dan pelaku industri yang taat aturan. Oleh karena itu, pembentukan lembaga independen dengan pengawasan ketat menjadi solusi yang dianggap tepat.
“Independensi lembaga ini akan menutup ruang bagi praktik curang seperti pemalsuan sertifikat atau manipulasi hasil inspeksi,” ungkapnya.
Langkah Strategis BGN dalam Membangun Ekosistem Pangan yang Berkelanjutan
BGN menempatkan pembentukan lembaga independen ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun ekosistem pangan nasional yang sehat, aman, dan berkelanjutan. Dengan standar sertifikasi yang kuat dan terpercaya, Indonesia bisa membangun kepercayaan konsumen sekaligus mendorong industri pangan untuk terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas.
“Kami optimistis langkah ini akan memperkuat posisi Indonesia di kancah pangan global dan memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat,” pungkas Dr. Siti Rahmawati.