
Jakarta, Mata4.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan pokok di berbagai daerah. Komoditas yang paling menonjol antara lain cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa kenaikan harga tersebut dirasakan secara luas di 236 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Mungkin yang perlu kita cermati adalah cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit,” ujar Amalia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Kemendagri, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Cabai Merah Paling Menyumbang Kenaikan
Harga cabai merah pada minggu pertama Oktober 2025 tercatat rata-rata Rp56.385 per kilogram, naik 6,95 persen dibanding September 2025. Angka ini bahkan sudah melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah.
“Secara rata-rata nasional harga cabai merah sudah di atas HAP, dengan 236 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga,” jelas Amalia.

Telur Ayam Ras Tembus Rp100 Ribu di Papua
Kenaikan signifikan juga terjadi pada telur ayam ras. Saat ini, harga rata-rata nasional mencapai Rp31.178 per kilogram, dengan kenaikan tercatat di 175 kabupaten/kota.
Bahkan, harga tertinggi mencapai Rp100.000 per kilogram di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan.
“Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras ini meningkat dibanding minggu lalu yang hanya 147 daerah,” tambahnya.
Daging Ayam Ras Juga Merangkak Naik
Selain cabai dan telur, harga daging ayam ras turut mengalami tren kenaikan di 206 kabupaten/kota. Rata-rata harga nasional kini berada di level Rp38.904 per kilogram.
“Daging ayam ras dalam tren terus meningkat, dan kenaikan ini cukup merata di berbagai daerah,” kata Amalia.
Bawang Merah Justru Turun
Di sisi lain, ada kabar baik bagi konsumen. Harga bawang merah mengalami penurunan 8,34 persen pada minggu pertama Oktober 2025. Rata-rata harga nasional kini berada di angka Rp39.392 per kilogram.
Penurunan harga bawang merah sedikit meredakan tekanan inflasi pangan, meski kenaikan komoditas lain tetap menjadi perhatian serius pemerintah.