
Tangerang, Mata4.com — Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang baru saja berakhir menyisakan kesan mendalam bagi industri otomotif nasional. Acara yang menjadi ajang tahunan paling bergengsi di sektor kendaraan bermotor ini kembali membuktikan bahwa pasar otomotif Indonesia jauh lebih dinamis dan berkembang daripada stigma lama yang menyebut kendaraan lokal sebagai “Rojali” dan “Rohana.” Istilah yang selama ini dipakai sebagai ejekan terhadap mobil bermerek lokal dengan kualitas yang dianggap rendah dan desain ketinggalan zaman.
Sebaliknya, data penjualan yang dirilis panitia GIIAS 2025 menunjukkan total lebih dari 12.000 unit kendaraan berhasil terjual dalam kurun waktu 10 hari penyelenggaraan. Angka ini mencerminkan antusiasme masyarakat yang tinggi, serta kematangan pasar yang makin menghargai inovasi, teknologi, dan keberlanjutan.
Membongkar Mitos: Bukan Sekadar Rojali dan Rohana
Istilah “Rojali” (Roda Tiga Lokal) dan “Rohana” sering menjadi bahan sindiran di kalangan penggemar otomotif dan netizen karena mencerminkan kendaraan bermerek lokal yang dianggap kurang kompetitif dari sisi teknologi, kenyamanan, dan desain. Namun, GIIAS 2025 menunjukkan bahwa paradigma tersebut sudah mulai bergeser.
Berbagai pabrikan lokal kini tampil dengan kendaraan yang menawarkan teknologi lebih maju, desain modern, dan fitur-fitur kekinian yang mampu bersaing dengan merek global. Bahkan sejumlah model lokal kini sudah mengadopsi teknologi hybrid dan elektrifikasi sebagai langkah menuju masa depan industri otomotif yang lebih hijau.
Andi Wirawan, CEO PT Mobilindo Nusantara, salah satu produsen lokal yang ikut serta dalam GIIAS, mengatakan:
“Kami sangat serius melakukan transformasi. Dulu kendaraan lokal memang identik dengan produk murah dan minim fitur, tapi kini kami hadir dengan kendaraan yang memenuhi standar global, termasuk dari segi keamanan, efisiensi bahan bakar, dan teknologi digital.”
Penjualan Meningkat 15%, Tanda Optimisme Pasar
Penyelenggara GIIAS, Gaikindo, melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam penjualan kendaraan selama pameran. Angka penjualan sebanyak 12.000 unit merupakan peningkatan sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kendaraan yang paling laris adalah model-model SUV dan MPV, segmen yang sangat populer di Indonesia karena fleksibilitas dan kapasitasnya yang cocok untuk kebutuhan keluarga. Sementara itu, kendaraan listrik dan hybrid juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, dengan total penjualan mencapai 2.000 unit selama pameran berlangsung.
Menurut Ketua Penyelenggara GIIAS, Budi Santoso:
“Peningkatan penjualan ini menandakan optimisme yang kembali tumbuh di sektor otomotif. Konsumen kini makin cerdas memilih kendaraan yang tidak hanya nyaman dan stylish, tetapi juga ramah lingkungan.”
Kendaraan Listrik: Masa Depan Otomotif Indonesia
Fokus pada kendaraan listrik menjadi salah satu tema utama GIIAS 2025. Peningkatan kesadaran akan isu lingkungan dan kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan rendah emisi membuat minat terhadap mobil listrik semakin tinggi.
Berbagai merek dari global hingga lokal memperkenalkan varian EV dan hybrid terbaru yang menawarkan jarak tempuh lebih jauh, pengisian daya yang lebih cepat, serta teknologi baterai yang semakin efisien.
Rini Prasetyo, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menilai tren ini sangat positif:
“Kendaraan listrik di Indonesia saat ini bukan lagi barang langka. Dengan harga yang semakin kompetitif dan fasilitas charging station yang terus bertambah, konsumen kini punya banyak pilihan untuk beralih ke kendaraan hijau.”
Profil Pengunjung: Milenial dan Gen Z Mendominasi
Data internal GIIAS 2025 juga mengungkapkan demografi pengunjung yang menarik: sekitar 40 persen pengunjung adalah generasi milenial dan Gen Z yang mencari kendaraan dengan fitur teknologi canggih, konektivitas tinggi, dan desain yang trendi.
Hal ini menjadi angin segar bagi produsen yang berusaha menjawab kebutuhan segmen muda, yang kini lebih mengutamakan fungsi digital seperti integrasi smartphone, sistem hiburan canggih, hingga fitur keselamatan aktif.
Seorang pengunjung, Dewi Anggraini (27), mengatakan:
“Saya cari mobil yang sesuai dengan gaya hidup modern, hemat bahan bakar, dan punya fitur teknologi lengkap. Tahun ini pilihan di GIIAS sangat beragam, terutama kendaraan listrik yang makin terjangkau.”

www.service-ac.id
Strategi Produsen Lokal: Inovasi dan Branding
Produsen lokal mulai gencar memperbaiki citra produk dengan fokus pada inovasi teknologi dan desain. Salah satu strategi yang diadopsi adalah kolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan fitur infotainment dan keamanan yang setara dengan kendaraan global.
Beberapa merek juga memperkuat jaringan layanan purna jual dan membangun pusat layanan yang lebih modern guna meningkatkan kepuasan pelanggan.
Selain itu, pelaku industri sadar pentingnya membangun merek yang kuat dan identitas yang menarik agar dapat bersaing di pasar domestik dan regional.
Tantangan Infrastruktur dan Kebijakan
Meskipun tren positif terlihat, industri otomotif Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang masih terbatas terutama di luar kota besar menjadi hambatan utama untuk penetrasi EV.
Harga komponen impor yang tinggi dan ketergantungan pada teknologi luar negeri juga menjadi isu bagi produsen lokal yang ingin berinovasi.
Namun, pemerintah terus berupaya memberikan dukungan melalui kebijakan insentif, pengembangan stasiun pengisian listrik (charging station), dan regulasi yang mempermudah investasi industri otomotif.
Menteri Perindustrian, Agus Hartono, menegaskan:
“Kami berkomitmen mendukung transformasi industri otomotif menuju kendaraan hijau dengan berbagai program dan insentif. Ini adalah langkah penting agar Indonesia tidak ketinggalan di era kendaraan masa depan.”
Masa Depan Otomotif Indonesia: Harapan dan Tantangan
Melihat geliat positif di GIIAS 2025, banyak pihak optimistis bahwa industri otomotif Indonesia sedang berada di jalur yang tepat untuk berkembang menjadi pemain regional yang kompetitif. Peningkatan kesadaran konsumen akan pentingnya teknologi ramah lingkungan dan fitur modern membuka peluang besar bagi produsen lokal dan global untuk bersaing secara sehat.
Namun, keberhasilan jangka panjang juga bergantung pada kemampuan seluruh pemangku kepentingan — pemerintah, industri, dan masyarakat — untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang.
Kesimpulan
GIIAS 2025 tidak hanya menjadi ajang pamer kendaraan terbaru, tetapi juga cermin perubahan pasar otomotif Indonesia yang semakin maju dan beragam. Penjualan lebih dari 12.000 unit kendaraan, terutama kendaraan listrik dan hybrid, menjadi bukti nyata bahwa konsumen Indonesia kini lebih cerdas dan menuntut kualitas.
Istilah “Rojali” dan “Rohana” yang selama ini dipandang sebelah mata tidak lagi mencerminkan realitas industri otomotif nasional. Produsen lokal telah menunjukkan upaya nyata untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di era globalisasi.
Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan kemauan keras dari pelaku industri, masa depan otomotif Indonesia terlihat cerah dan penuh harapan.