Jakarta, Mata4.com – Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menilai bahwa tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan perubahan signifikan, terutama dalam intensitas diplomasi internasional dan upaya membangun modal politik global.
Dalam press briefing bersama awak media pada Selasa (25/11/2025), Dino menyebut Presiden Prabowo mengambil langkah yang tidak lazim dibanding beberapa pendahulunya. Prabowo tercatat telah mengunjungi 25 negara dalam satu tahun, sebuah angka yang menurut Dino tergolong “hiperaktif” dalam konteks diplomasi seorang presiden Indonesia.
Dino menekankan bahwa kunjungan tersebut menunjukkan tekad Prabowo untuk tampil sebagai pemimpin global.

“Beliau ingin menyampaikan pesan bahwa ia adalah presiden kebijakan luar negeri dan ingin mengambil tempatnya di antara para pemimpin dunia,” ujar Dino.
Menurut Dino, strategi ini berbeda dengan pendekatan Presiden Joko Widodo pada tahun pertama masa jabatannya, yang sempat enggan menghadiri forum multilateral seperti ASEAN dan G20. Prabowo dinilai ingin menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya hadir di kancah global, tetapi juga ingin memainkan peran besar dalam dinamika internasional.
Pengamat menilai langkah-langkah ini merupakan upaya untuk meningkatkan profil diplomasi Indonesia serta membangun jaringan politik global yang lebih luas pada era pemerintahan baru.
