
Jakarta, Mata4.com – Di tengah riuhnya industri musik Indonesia yang didominasi oleh genre pop dan dangdut, muncul sosok Diva Aurel yang membawa nafas baru lewat musik tradisional Tabola-Bale. Sosoknya yang sederhana, berakar dari latar belakang pendidikan vokasi di SMK, kini menapaki jenjang akademis di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, membuktikan bahwa kecintaan terhadap seni dan budaya dapat membuka jalan menuju masa depan cerah.
Kisah hidup Diva Aurel bukan sekadar perjalanan seorang penyanyi, melainkan sebuah kisah perjuangan, inovasi, dan pengabdian terhadap warisan budaya Indonesia yang semakin tergerus modernisasi.
Awal Mula: Lulusan SMK yang Menemukan Panggilan Hati di Dunia Seni Tradisional
Diva Aurel lahir dan tumbuh di sebuah kota kecil yang masih sangat kental dengan budaya lokal. Dari kecil, ia sudah akrab dengan beragam kesenian daerah, termasuk musik tradisional yang kerap menghiasi acara adat dan perayaan komunitasnya. Meski bersekolah di SMK dengan jurusan non-seni, ketertarikannya terhadap musik tidak pernah padam.
Saat di SMK, Diva mulai belajar serius tentang teknik vokal melalui ekstrakurikuler dan komunitas seni di luar sekolah. Ia bergabung dengan kelompok musik tradisional yang membawakan Tabola-Bale, sebuah genre musik unik yang mengombinasikan alat musik tradisional seperti gendang dan gong dengan melodi modern yang mudah diterima generasi muda.
“Di SMK, saya belajar banyak tentang kedisiplinan, kerja keras, dan bagaimana menghargai setiap proses dalam berkarya,” ungkap Diva. Pengalaman ini menjadi modal penting ketika ia memutuskan untuk serius berkarier di dunia seni.
Menembus Batas: Melanjutkan Pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Setelah lulus SMK, banyak yang menyangka Diva akan langsung terjun penuh ke dunia kerja. Namun, ia memilih langkah yang tidak biasa: melanjutkan pendidikan tinggi di ISI Yogyakarta. Pilihan ini diambil demi mengasah kemampuan seni secara akademik sekaligus membuka wawasan lebih luas tentang seni budaya Indonesia.
ISI Yogyakarta, sebagai pusat pendidikan seni bergengsi, memberikan Diva akses pada berbagai disiplin seni, mulai dari seni musik, tari, hingga manajemen seni. Di kampus ini, ia tidak hanya belajar teknik vokal, tapi juga mempelajari sejarah musik tradisional, etnomusikologi, dan cara mengemas pertunjukan yang mampu menyentuh berbagai kalangan penonton.
“Belajar di ISI seperti membuka jendela baru bagi saya. Saya jadi tahu bahwa musik tradisional punya potensi besar untuk berkembang dan bisa disesuaikan dengan zaman,” jelasnya penuh semangat.
Menjadi Jembatan Antara Tradisi dan Modernitas
Salah satu kekuatan Diva adalah kemampuannya menjembatani musik tradisional dan tren musik masa kini. Dalam setiap penampilannya, ia memadukan melodi Tabola-Bale klasik dengan sentuhan modern seperti aransemen elektronik ringan dan gaya vokal yang energik, sehingga musik tradisional terasa segar dan relevan bagi anak muda.
Inovasi ini tidak hanya membuatnya digemari oleh penggemar musik tradisional, tetapi juga membuka pintu bagi generasi milenial untuk lebih menghargai dan mencintai budaya mereka sendiri. “Saya ingin musik tradisional tidak hanya dilihat sebagai warisan masa lalu, tapi juga sebagai musik masa depan yang hidup dan berkembang,” ujar Diva.

www.service-ac.id
Tantangan yang Dihadapi dan Cara Mengatasinya
Perjalanan Diva tentu tidak tanpa hambatan. Berasal dari latar belakang SMK dan memilih jurusan seni yang cukup khusus, ia harus berjuang melawan stigma bahwa pendidikan vokasi tidak cukup untuk meraih kesuksesan di dunia akademik dan profesional. Namun, sikap pantang menyerah dan kerja keras membuatnya mampu membuktikan sebaliknya.
Selain itu, Diva juga menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan waktu antara kuliah yang padat dengan jadwal latihan dan manggung yang tidak kalah ketat. Ia belajar disiplin waktu dan mengutamakan kesehatan agar dapat menjalani keduanya dengan optimal.
Peran Sosial dan Pengabdian terhadap Budaya
Lebih dari sekadar penyanyi, Diva Aurel aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang mengangkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian seni budaya. Ia rutin mengadakan workshop seni bagi anak-anak dan remaja di kampung halaman dan wilayah sekitar ISI Yogyakarta.
Melalui program ini, Diva berharap dapat menumbuhkan kecintaan anak muda terhadap seni tradisional sejak dini, sekaligus memberikan alternatif kegiatan positif yang mengasah kreativitas mereka.
Masa Depan Cerah: Impian dan Visi Diva Aurel
Dengan bekal pendidikan dan pengalaman yang terus bertambah, Diva Aurel bercita-cita untuk tidak hanya menjadi penyanyi sukses, tetapi juga pelaku seni yang mampu menggerakkan industri budaya Indonesia. Ia berencana menciptakan karya-karya inovatif yang menggabungkan elemen tradisional dan modern, serta membangun platform edukasi seni berbasis komunitas.
Diva optimis bahwa dengan konsistensi dan dukungan masyarakat, musik tradisional seperti Tabola-Bale dapat menjelma menjadi musik kebanggaan bangsa yang mendunia.
Kesimpulan: Inspirasi dari Perjalanan Seorang Diva
Kisah Diva Aurel adalah gambaran indah tentang bagaimana seseorang dengan latar belakang pendidikan vokasi bisa meraih mimpi besar lewat tekad, kerja keras, dan kecintaan terhadap budaya. Dari SMK hingga ISI Yogyakarta, dari panggung kecil hingga panggung besar, Diva membuktikan bahwa seni tradisional tidak hanya layak untuk dilestarikan, tapi juga layak untuk dikembangkan dan dipopulerkan ke seluruh dunia.
Perjalanan hidupnya menginspirasi banyak generasi muda Indonesia untuk tidak takut bermimpi besar, untuk terus belajar dan berinovasi, serta untuk selalu menghargai akar budaya sebagai identitas yang tidak ternilai harganya.