
Washington, Mata4.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan mengenakan tarif impor baru terhadap produk furnitur apabila kembali terpilih sebagai Presiden.
Pernyataan itu disampaikan Trump dalam sebuah wawancara di Washington, Jumat (22/8). Menurutnya, kebijakan tarif diperlukan untuk melindungi industri dalam negeri dari dominasi produk asing.
“Kami tidak akan membiarkan pasar Amerika dipenuhi furnitur impor yang merugikan pekerja lokal. Dengan tarif baru, industri furnitur dalam negeri akan kembali kuat,” kata Trump.
Rencana tersebut mendapat tanggapan beragam. Sejumlah asosiasi produsen furnitur di Amerika Serikat menyambut baik wacana itu karena dinilai mampu memberikan perlindungan bagi usaha kecil dan menengah. Namun, kalangan importir dan pedagang furnitur memperingatkan adanya potensi kenaikan harga bagi konsumen di pasar domestik.

Ekonom perdagangan internasional, James Howard, menilai penerapan tarif baru bisa menimbulkan gesekan dagang dengan negara eksportir furnitur utama, termasuk Tiongkok, Vietnam, dan beberapa negara Eropa. “Kebijakan tarif dapat melindungi industri lokal, tetapi juga berisiko memicu tindakan balasan dari negara mitra dagang,” ujarnya.
Asosiasi perdagangan ritel di Amerika Serikat menyampaikan kekhawatiran serupa. Mereka menilai kenaikan tarif berpotensi membuat harga furnitur lebih mahal dan membebani konsumen.
Trump menegaskan, jika ia kembali menjabat, kebijakan tarif impor furnitur akan menjadi salah satu prioritas pada 100 hari pertama pemerintahannya.