Lumajang, Mata4.com — Aktivitas pertambangan di Lumajang, Jawa Timur, dihentikan sementara menyusul erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa hari terakhir. Penutupan ini dilakukan untuk menjamin keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar area terdampak abu vulkanik, awan panas, dan potensi longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Budi Santoso, mengatakan bahwa keputusan penghentian aktivitas tambang merupakan langkah preventif dan bagian dari protokol keselamatan bencana.
“Kami meminta seluruh perusahaan tambang untuk menghentikan operasional di area rawan. Keselamatan pekerja dan warga menjadi prioritas utama,” ujar Budi, Rabu (27/11).
Dampak Erupsi Terhadap Aktivitas Tambang
Sejak beberapa hari terakhir, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, termasuk awan panas, hujan abu, dan semburan material vulkanik yang menyebar ke beberapa desa di Lumajang. Abu vulkanik menutup akses jalan menuju lokasi tambang, membuat kendaraan dan pekerja berisiko tinggi.
Manajemen beberapa perusahaan tambang melaporkan gangguan operasional karena peralatan tertutup abu dan area kerja menjadi tidak aman. Produksi dihentikan sementara hingga kondisi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Selain itu, penghentian ini juga mengantisipasi potensi longsor dan material vulkanik yang bisa mengganggu keselamatan pekerja serta masyarakat sekitar tambang.
Upaya Penanganan dan Mitigasi
Pemerintah daerah, BPBD Lumajang, TNI, dan Polri secara rutin memantau situasi Gunung Semeru. Beberapa langkah mitigasi yang diterapkan antara lain:
- Evakuasi pekerja dan warga dari lokasi rawan erupsi.
- Pembersihan akses jalan dan jalur evakuasi dari abu vulkanik.
- Pemberian informasi rutin melalui media lokal, aparat desa, dan kanal resmi pemerintah.
- Penyediaan posko darurat untuk menampung sementara warga terdampak abu dan awan panas.
Budi Santoso menekankan bahwa keputusan penghentian aktivitas tambang bersifat sementara, dan perusahaan hanya diperbolehkan melanjutkan operasional ketika situasi dinyatakan aman secara vulkanik.
“Keselamatan manusia lebih utama daripada produksi. Semua langkah ini diambil untuk mencegah risiko yang bisa berakibat fatal,” jelasnya.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Penutupan aktivitas tambang sementara ini berdampak pada pekerja dan ekonomi lokal. Beberapa pekerja tambang harus menunda pekerjaan mereka, sementara pendapatan perusahaan juga terhenti sementara. Namun, pemerintah menekankan bahwa keselamatan manusia lebih penting daripada produksi ekonomi.
Selain itu, warga di sekitar tambang diimbau untuk tidak panik, tetap mengikuti prosedur evakuasi, dan menghindari area terdampak awan panas atau hujan abu. Penggunaan masker, pelindung mata, dan pakaian pelindung dianjurkan bagi mereka yang masih berada di luar rumah.
Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana
Erupsi Gunung Semeru kembali menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama bagi aktivitas ekonomi yang berada dekat zona rawan vulkanik. Pemerintah daerah menegaskan bahwa seluruh perusahaan dan masyarakat harus siap menghadapi potensi bencana kapan saja.
BPBD Lumajang mengimbau semua pihak untuk:
- Mematuhi instruksi evakuasi.
- Mengikuti informasi resmi dari pemerintah.
- Menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitar.
Budi Santoso menambahkan, pemerintah terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas Gunung Semeru dan akan segera mengambil langkah-langkah tambahan bila kondisi vulkanik memburuk.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kegiatan ekonomi akan dilanjutkan ketika seluruh kondisi dianggap aman,” pungkasnya.

