Jakarta — Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) secara resmi merilis data terbaru yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-4 sebagai negara penghasil beras terbesar di dunia. Capaian ini menjadi bukti nyata atas ketangguhan sektor pertanian Indonesia, khususnya dalam hal produksi beras yang menjadi komoditas pangan utama masyarakat.
Dalam laporan FAO yang dirilis pada pertengahan tahun ini, Indonesia tercatat mampu memproduksi lebih dari 36 juta ton beras setiap tahun, hanya berada di bawah Tiongkok, India, dan Bangladesh. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan global, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Pertanian RI menyambut baik kabar ini dan menyatakan bahwa capaian tersebut tak lepas dari kerja keras para petani, dukungan teknologi pertanian, serta program pemerintah dalam menjaga produktivitas lahan dan stabilitas distribusi pangan nasional.
“Ini adalah bukti bahwa pertanian kita bukan hanya kuat, tapi juga adaptif dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis pangan,” ujar Menteri Pertanian.
Meski demikian, pemerintah tetap dihadapkan pada tantangan besar seperti alih fungsi lahan, ketergantungan pada pupuk impor, serta regenerasi petani muda. Oleh karena itu, berbagai program seperti digitalisasi pertanian, intensifikasi lahan, dan insentif petani terus digencarkan untuk menjaga dan meningkatkan posisi Indonesia di masa depan.
Dengan pencapaian ini, Indonesia tidak hanya membuktikan kemampuannya memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga menunjukkan potensi besar sebagai pengekspor beras dan teknologi pertanian ke negara lain.
