Pada Kamis (17 Juli 2025), Pelita Jaya Jakarta berhasil memetik kemenangan telak 94–77 atas Dewa United Banten di Dewa United Arena, Kabupaten Tangerang, dalam gim pertama final Indonesian Basketball League (IBL) Gopay 2025.
Dengan hasil ini, Pelita Jaya memimpin 1–0 dalam format best-of-three.
Penilaian Pelatih Dewa United: “Peluang Kedua dan Rebound Pelita Jaya Hebat!”
Pelatih Dewa United, Pablo Favarel, memuji strategi tim lawan:
- Menurutnya, Pelita Jaya sangat agresif dalam merebut bola lepas dan memanfaatkan peluang kedua, yaitu mencetak poin dari rebound ofensif.
- Mereka juga unggul dalam pertahanan transisi cepat, memaksa kesalahan pihak Dewa United, dan langsung mencetak poin balik.
Favarel menekankan bahwa timnya seharusnya bisa menghentikan aliran poin lawan dari rebound, tetapi gagal menjaga kontrol saat Pelita Jaya mencuri momentum.
Faktor Penyebab Kekalahan Dewa United
Menurut Favarel:
- Kesalahan yang terlalu mahal
Setiap kekeliruan teknis atau kehilangan bola langsung dimanfaatkan lawan untuk menjauhkan skor. - Menurun sejak kuarter kedua
Pelita Jaya mulai mengendalikan tempo dan memperlebar selisih dari pertengahan kuarter kedua, menggunakan kombinasi tembakan tiga poin dan dominasi papan glass . - Mentalitas & intensitas tim lawan
Favarel mengakui jika Pelita Jaya bermain lebih fokus, agresif, dan pantas keluar sebagai pemenang gim pertama.
Strategi Pelita Jaya: Tembakan Efisien dan Kontrol Rebound
Berdasarkan laporan, Pelita Jaya menampilkan:
- Akurasi tiga poin yang tinggi, terutama di kuarter kedua (lima tripoin dicetak dalam satu kuarter).
- Dobel-dobel dari pemain kunci: K. J. McDaniels, Jeff Withey, dan Anthony Beane Jr., dengan kehadiran fisik di glass dan kecepatan transisi yang solid.
Laga Kedua Final – Jalan Tengah Juara Bertahan
Laga kedua final dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (19 Juli 2025) di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjoegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta.
Jika Pelita Jaya kembali menang, mereka akan mempertahankan gelar IBL. Namun jika Dewa United mampu bangkit, seri akan ditentukan di gim ketiga dengan Pelita Jaya kembali kandang.
Kemenangan Pelita Jaya di gim pertama ditopang oleh strategi agresif dalam memanfaatkan rebound ofensif dan transisi cepat. Menurut Favarel, hal inilah yang menjadi elemen krusial yang menggeser momentum. Laga kedua di Jakarta akan menjadi momen penting untuk melihat apakah Dewa United mampu menjawab dan memaksa gim penentu.
