
Bandung, Mata4.com – Skandal naturalisasi ilegal yang menjerat tim nasional Malaysia terus memanas. Media China melaporkan bahwa pihak pertama yang melaporkan kasus ini ke FIFA adalah Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), menyusul laga kualifikasi Piala Asia 2027 antara Malaysia vs Vietnam pada 10 Juni 2025.
Portal berita 163 China menulis, Vietnam mengajukan protes resmi setelah kalah 0-4 dari Malaysia di Stadion Bukit Jalil. “Setelah pertandingan, Asosiasi Sepak Bola Vietnam mengajukan protes mengenai dugaan penggunaan pemain naturalisasi ilegal oleh tim Malaysia,” tulis 163. Media China lainnya, QQ, juga menyebut laporan terhadap Malaysia diyakini berasal dari Vietnam.
Investigasi FIFA Berujung Sanksi
Setelah menerima laporan, FIFA melakukan penyelidikan beberapa bulan dengan memverifikasi dokumen naturalisasi yang diserahkan Malaysia. Hasilnya, ditemukan dokumen yang dirusak dan dipalsukan.
Atas pelanggaran tersebut, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi berat:

- Skorsing 12 bulan bagi tujuh pemain naturalisasi Malaysia.
- Denda CHF 2.000 (sekitar Rp43 juta) per pemain.
- Denda CHF 350.000 (sekitar Rp7,3 miliar) kepada FAM Malaysia.
Tujuh pemain yang disanksi adalah Facundo Garcés, Imanol Machuca, Hector Hevel, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal.
Malaysia Balik Menuding
Sanksi FIFA memicu reaksi keras dari pihak Malaysia. Tunku Ismail Sultan Ibrahim, pemimpin program naturalisasi Harimau Malaya sekaligus Putra Mahkota Johor, menuding adanya campur tangan Indonesia. Belakangan, ia juga menyinggung Vietnam, memposting artikel terkait Nguyen Thi My Dung, pejabat asal Vietnam yang duduk di Komite Disiplin FIFA.
Baca Juga:
prabowo pimpin upacara hari pancasila
Kasus ini menjadi sorotan internasional karena menyinggung isu fair play, integritas dokumen, dan prosedur naturalisasi pemain dalam sepak bola. FIFA menegaskan bahwa dokumen palsu atau manipulasi identitas pemain akan berujung pada sanksi tegas demi menjaga integritas kompetisi.