Bekasi, Mata4.com – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyesalkan insiden yang menimpa salah satu penumpangnya, Iskandar, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sumatra Utara. Politikus itu dipaksa turun oleh aparat kepolisian saat hendak terbang dari Medan menuju Jakarta pada Rabu (15/10/2025).
Insiden ini terjadi akibat salah tangkap oleh aparat, meski Iskandar telah berada di dalam pesawat.
“Garuda Indonesia menyesalkan terjadinya insiden yang menyebabkan ketidaknyamanan penumpang kami. Pasca-kejadian, kami langsung memohon maaf kepada penumpang yang bersangkutan,” ujar Cahyadi Indrananto, Corporate Secretary Garuda Indonesia, Selasa (21/10/2025).

Selain permohonan maaf, manajemen Garuda juga memberikan pendampingan penuh kepada Iskandar, mulai dari Bandara Kualanamu hingga kedatangannya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Garuda masih menjalin komunikasi intensif dengan Iskandar untuk memastikan penjelasan menyeluruh atas insiden diterima dengan baik.
Baca Juga:
kpk periksa lima bos travel kuota haji
Reaksi Partai NasDem
Anggota DPR RI Muslim Ayub memuji langkah sigap Garuda Indonesia, namun mengecam tindakan aparat kepolisian yang dianggap arogan dan melanggar hukum.
“Garuda Indonesia sudah benar menolak intervensi karena pesawat berada dalam sterile area. Justru aparat yang menginjak-injak hukum dengan alasan kekuasaan. Ini tindakan liar yang mencoreng wibawa institusi,” tegas Muslim Ayub.
Ia mendesak Kapolri untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada aparat yang terlibat. Selain itu, Kementerian Perhubungan diimbau memperkuat koordinasi lintas sektor agar area penerbangan sipil benar-benar steril, demi kenyamanan dan keamanan penumpang.
