
Bandung, Mata4.com —Seorang guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung dilaporkan hilang secara misterius sejak beberapa hari terakhir. Dugaan kuat menyebutkan bahwa hilangnya guru tersebut berkaitan dengan kasus investasi yang merugikan sejumlah pihak dengan total nilai mencapai Rp 373 juta.
Guru yang berinisial AN (45), dikenal sebagai pengajar mata pelajaran ekonomi dan juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ia dilaporkan terakhir terlihat pada 24 Juli 2025 oleh rekan-rekannya di sekolah, namun sejak saat itu tidak lagi masuk mengajar dan tidak bisa dihubungi oleh pihak keluarga maupun rekan kerja.
Keluarga Resah, Laporan Telah Diajukan ke Kepolisian
Pihak keluarga, yang mulai khawatir karena tidak ada kabar dan AN juga tidak kembali ke rumah, akhirnya melaporkan kasus ini ke Polrestabes Bandung pada 26 Juli 2025. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa AN meninggalkan rumah tanpa membawa kendaraan pribadi, ponsel, atau barang-barang penting lainnya.
“Kami merasa ada yang tidak biasa. Biasanya beliau selalu memberi kabar, tapi sekarang sama sekali tidak ada jejak. Kami sudah cari ke semua tempat yang biasa ia kunjungi, tapi nihil,” ujar Rina Nurhayati, adik korban, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung.
Terkait Dugaan Investasi Internal di Lingkungan Sekolah
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa AN sempat menjadi penghubung dalam skema investasi berbunga tinggi yang ditawarkan kepada beberapa rekan guru dan pegawai di lingkungan SMAN 1 Bandung. Beberapa korban mengaku telah menyerahkan dana dengan nominal bervariasi, dari Rp 10 juta hingga lebih dari Rp 50 juta.
Salah satu guru, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa AN mengajak sejumlah kolega untuk menanamkan uang dalam skema investasi yang disebut “aman dan menguntungkan”, dengan janji pengembalian 10% per bulan.
“Saya tertarik karena yang menawarkan itu orang yang saya percaya. Tapi belakangan saya tidak menerima uang pengembalian, dan AN juga mulai sulit dihubungi,” ujarnya.
Total kerugian yang ditaksir dari skema tersebut sementara ini mencapai Rp 373 juta, meski angka tersebut diperkirakan bisa bertambah seiring proses pelaporan dan penyelidikan.
Pihak Sekolah: Kaget dan Prihatin
Kepala Sekolah SMAN 1 Bandung, Drs. H. Yusuf Maulana, menyatakan keterkejutannya atas kasus ini. Menurutnya, AN selama ini dikenal sebagai guru berdedikasi dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda terlibat masalah finansial.
“Kami sangat terkejut dan prihatin. Tentu kami berharap beliau segera ditemukan dalam keadaan baik. Kami juga menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian,” ujar Yusuf dalam konferensi pers singkat di sekolah.
Pihak sekolah juga telah mengumpulkan informasi dari guru dan staf yang merasa pernah berhubungan dengan investasi tersebut, dan akan membantu memfasilitasi proses hukum bila dibutuhkan.

www.service-ac.id
Polisi Telusuri Jejak Transaksi dan Aktivitas Digital
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Dedi Supriyadi, menyatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan mendalam. Tim telah menelusuri catatan keuangan, riwayat komunikasi, dan rekam jejak digital dari AN untuk mencari titik terang keberadaannya dan kemungkinan motif di balik hilangnya yang bersangkutan.
“Kami sudah menerima laporan kehilangan dan dugaan penipuan investasi. Saat ini kami fokus pada dua aspek: pencarian orang hilang, dan penyelidikan dugaan pidana,” jelas AKBP Dedi.
Pihaknya juga membuka kemungkinan keterlibatan lebih dari satu individu dalam kasus ini, dan meminta masyarakat yang merasa pernah menjadi korban atau mengetahui informasi penting untuk segera melapor.
Pakar: Modus Lama, Korban Baru
Pakar keuangan dan perlindungan konsumen dari Universitas Padjadjaran, Dr. Irwan Nugroho, menilai kasus ini sebagai contoh klasik dari praktik investasi berkedok komunitas atau jaringan internal yang sering terjadi di lingkungan kerja.
“Orang lebih percaya jika yang menawarkan teman atau kolega. Apalagi kalau pelakunya punya jabatan atau citra baik. Itu yang membuat banyak korban lengah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat perlu lebih melek finansial dan tidak mudah tergiur dengan janji keuntungan tinggi yang tidak masuk akal. Pemerintah, menurutnya, juga harus meningkatkan literasi investasi di kalangan ASN dan pendidik.
Warga dan Rekan Kerja Harap Kepastian
Sementara itu, suasana di lingkungan sekolah diliputi keprihatinan. Banyak siswa dan guru berharap AN segera ditemukan dan masalah ini bisa diselesaikan secara adil. Beberapa orang tua murid juga menyatakan harapannya agar kasus ini tidak berdampak pada kegiatan belajar-mengajar.
“Kami percaya pihak sekolah bisa tetap profesional. Tapi tetap saja ini mengkhawatirkan, karena yang terlibat adalah guru senior,” kata Asep Rahmat, salah satu wali murid.
Penutup: Menanti Jawaban
Kasus hilangnya AN kini menjadi perhatian publik di Bandung, terutama di kalangan pendidik. Dengan nilai kerugian yang signifikan dan dugaan praktik investasi ilegal yang melibatkan lingkungan sekolah, publik menunggu jawaban atas pertanyaan yang belum terjawab: di mana AN, dan apa sebenarnya yang terjadi?
Pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan perkembangan secara terbuka dan berharap penyelidikan bisa segera membawa titik terang dalam waktu dekat.