
Bandung, Mata4.com – Kisruh kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta akhirnya mereda, namun masyarakat harus menghadapi kenyataan harga BBM naik mulai 1 Oktober 2025.
Di SPBU Vivo, dikutip dari akun resmi Instagram SPBU Vivo di Jakarta, Rabu (1/10/2025), harga terbaru tercatat:
- Revvo 90: Rp12.810 per liter (naik dari Rp12.530)
- Revvo 92: Rp12.890 per liter (naik dari Rp12.610)
- Revvo 95: Rp13.420 per liter (naik dari Rp13.140)
- Diesel Primus Plus: Rp14.270 per liter (naik dari Rp14.140)
Tidak hanya Vivo, SPBU BP Indonesia juga menyesuaikan harga. BBM jenis BP Ultimate naik Rp300 per liter menjadi Rp13.420, sementara BP Ultimate Diesel naik Rp130 per liter menjadi Rp14.270.

Begitu pula dengan SPBU Shell. Harga BBM jenis Shell Super naik menjadi Rp12.890 dari sebelumnya Rp12.580, sedangkan Shell V-Power naik menjadi Rp13.420 dari Rp13.140. Untuk Shell V-Power Diesel, harga naik Rp140 per liter menjadi Rp14.270, sementara Shell V-Power Nitro+ melonjak Rp290 per liter menjadi Rp13.590.
Dampak Kenaikan Harga
Kenaikan harga BBM ini diperkirakan akan memengaruhi pengeluaran masyarakat sehari-hari, khususnya sektor transportasi dan distribusi barang. Konsumen diimbau untuk mengatur konsumsi BBM dengan lebih efisien.
Meski pasokan BBM telah kembali normal pasca-kelangkaan, masyarakat tetap merasakan efek dari kenaikan harga yang cukup signifikan. Pemerintah dan pelaku industri energi terus memantau perkembangan harga untuk menyeimbangkan kondisi pasar dan daya beli masyarakat.
Baca Juga:
abang none jadi duta literasi keuangan
Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun pasokan BBM telah stabil, faktor harga tetap menjadi perhatian utama. Konsumen diimbau agar lebih cermat dalam penggunaan BBM, sementara SPBU berupaya menjaga kelancaran distribusi agar tidak terjadi kembali kelangkaan yang berdampak pada masyarakat luas.