Jakarta, 24 Juli 2025 — Pasar komoditas logam kembali menjadi sorotan global. Hari ini, harga tembaga resmi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, dengan menyentuh level USD 11.500 per ton di bursa London Metal Exchange (LME). Peningkatan tajam ini memicu euforia di pasar saham, terutama bagi emiten yang bergerak di sektor pertambangan tembaga.
Lonjakan harga ini terjadi akibat kombinasi permintaan global yang melonjak tajam dan terbatasnya pasokan dari negara produsen utama. Di tengah tren transisi energi dan ledakan industri kendaraan listrik (EV), tembaga kini menjadi logam yang paling diburu, bahkan dijuluki sebagai “logam masa depan”.
Kondisi ini langsung mendorong penguatan tajam saham-saham tambang di Bursa Efek Indonesia (BEI), terutama mereka yang memiliki eksposur langsung terhadap tembaga. Berikut ini ulasan lengkap mengenai 5 emiten yang langsung ‘panen’ berkat reli tembaga, serta faktor-faktor yang memengaruhi tren ini.
1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
Sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di Indonesia, AMMN menjadi primadona utama di pasar hari ini. Saham AMMN melonjak hingga 6,2% dalam satu hari perdagangan, dan menarik lonjakan volume transaksi hingga 2 kali lipat dari rata-rata harian.
Kinerja keuangan AMMN diprediksi akan mengalami percepatan pada kuartal III dan IV/2025 berkat kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) tembaga. Analis memperkirakan margin laba bersih AMMN akan menguat hingga 20–25% jika harga tembaga tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
MDKA, yang mengoperasikan tambang tembaga dan emas di Indonesia, juga menjadi salah satu pemenang besar dari lonjakan harga tembaga. Saham MDKA naik 5,1% dan menarik aliran dana investor asing senilai lebih dari Rp100 miliar hari ini.
Selain tambang aktif, MDKA juga memiliki proyek strategis Tujuh Bukit Copper Project yang sedang dalam tahap ekspansi. Dengan kenaikan harga tembaga, proyek ini diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan ke laba bersih dalam jangka menengah.
3. PT Freeport Indonesia (anak usaha dari Inalum / MIND ID)
Meski belum tercatat di bursa, Freeport Indonesia adalah produsen tembaga terbesar di Asia Tenggara. Peningkatan harga tembaga global diprediksi akan meningkatkan kontribusi Freeport terhadap pendapatan negara dan induk usahanya, MIND ID.
Dalam pernyataan terpisah, perwakilan MIND ID menyebutkan bahwa “lonjakan harga tembaga dapat meningkatkan nilai dividen, royalti, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) secara signifikan pada semester II/2025.”
4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
ANTM selama ini lebih dikenal sebagai pemain utama di sektor nikel dan emas, namun perusahaan juga memiliki diversifikasi bisnis logam dasar, termasuk proyek hilirisasi tembaga di bawah konsorsium BUMN.
Hari ini, saham ANTM menguat 2,7%, didorong oleh sentimen positif pasar terhadap seluruh sektor logam. Investor menilai ANTM memiliki potensi jangka panjang jika pemerintah terus mendorong hilirisasi tembaga dalam negeri, termasuk pembangunan smelter dan integrasi rantai pasok mineral strategis.
5. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)
Meskipun tidak sebesar AMMN atau MDKA, DKFT mencatatkan penguatan 4,3%, berkat ekspektasi pasar terhadap ekspansi perusahaan ke tambang tembaga dan mineral logam lainnya. DKFT sebelumnya telah mengumumkan rencana eksplorasi lahan baru yang memiliki potensi tembaga tinggi di Sulawesi.
Mengapa Harga Tembaga Melejit Tajam?
Lonjakan harga tembaga tahun ini didorong oleh sejumlah faktor fundamental:
1. Permintaan Global Melonjak
Industri kendaraan listrik (EV), energi terbarukan, hingga jaringan transmisi listrik semuanya membutuhkan tembaga dalam jumlah besar. Menurut IEA, permintaan tembaga akan naik 50% dalam 10 tahun ke depan.
2. Gangguan Pasokan di Negara Produsen
Beberapa tambang besar di Chile, Peru, dan Kongo mengalami penurunan produksi akibat cuaca ekstrem, regulasi ketat, dan mogok kerja. Hal ini membuat pasokan global menyusut di tengah permintaan tinggi.
3. Persediaan Menipis
Cadangan tembaga di gudang LME saat ini tercatat turun hingga 30% dalam tiga bulan terakhir, menjadi yang terendah sejak 2021. Ketatnya pasokan ini mendorong aksi spekulasi dan lonjakan harga.
4. Sinyal Ekonomi Positif dari China
Sebagai konsumen tembaga terbesar di dunia, tanda-tanda pemulihan ekonomi China—terutama dari sektor konstruksi dan manufaktur—memberikan dukungan tambahan terhadap prospek jangka pendek komoditas ini.
Apa Kata Analis dan Investor?
Menurut analis komoditas dari JP Morgan Asia, harga tembaga dapat terus naik hingga menyentuh USD 12.000–12.500 per ton pada akhir 2025, jika tren pasokan ketat berlanjut.
Indra Kusuma, analis saham dari PT Mandiri Sekuritas, menyatakan:
“Emiten tambang dengan eksposur tembaga akan mendapatkan momentum pertumbuhan laba yang luar biasa pada semester II. Investor kini mulai memburu saham AMMN dan MDKA sebagai opsi utama.”
Investor ritel dan institusional juga tercatat aktif masuk ke sektor ini. Aliran dana asing hari ini mencatatkan net buy signifikan pada sektor tambang, mengindikasikan minat global yang kembali kuat terhadap komoditas Indonesia.
Outlook dan Strategi Investasi
Dengan kondisi fundamental yang kuat, lonjakan harga tembaga diperkirakan bukan sekadar tren sesaat, melainkan bagian dari siklus super-komoditas yang bisa bertahan hingga beberapa tahun ke depan. Apalagi, tembaga menjadi bagian penting dari agenda global untuk dekarbonisasi dan transisi energi.
Investor disarankan untuk:
- Memonitor emiten yang memiliki cadangan tembaga besar atau terlibat dalam proyek hilirisasi
- Mencermati laporan keuangan kuartal II/2025 yang akan segera dirilis
- Waspada terhadap volatilitas jangka pendek, namun fokus pada tren jangka menengah dan panjang
Kesimpulan
Kenaikan harga tembaga yang menembus rekor telah menjadi katalis utama bagi emiten-emiten tambang Indonesia. Dari AMMN hingga MDKA, para pelaku pasar telah mencium potensi cuan besar dari booming komoditas ini. Selama faktor permintaan kuat dan pasokan terbatas masih berlangsung, sektor tembaga akan terus menjadi sorotan utama dalam portofolio para investor.
