Jakarta, Mata4.com — Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, kembali menegaskan pentingnya kader muda partai untuk aktif melawan berbagai upaya desoekarnoisasi. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara pengkaderan nasional PDI-P yang digelar di Jakarta dan dihadiri puluhan kader muda dari seluruh Indonesia.
Menurut Hasto, upaya desoekarnoisasi dianggap mengikis nilai-nilai ideologi dan perjuangan Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia. Ia menekankan bahwa generasi muda PDI-P memiliki tanggung jawab untuk menjaga warisan sejarah dan ideologi partai, sekaligus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai nasionalisme kepada masyarakat luas.
“Kader muda PDI-P harus memahami sejarah, melestarikan ideologi Bung Karno, dan melawan segala bentuk upaya desoekarnoisasi yang dapat melemahkan semangat kebangsaan kita,” ujar Hasto Kristiyanto.
Pentingnya Pemahaman Sejarah bagi Kader Muda
Hasto menekankan bahwa pemahaman sejarah perjuangan nasional menjadi landasan utama bagi kader muda dalam menjalankan peran politik dan sosial mereka. Dalam arahannya, ia menegaskan beberapa poin penting:
- Peningkatan pengetahuan sejarah nasional melalui pendidikan kader, seminar, diskusi ilmiah, dan kunjungan ke museum sejarah atau situs perjuangan nasional.
- Penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi partai dan kerangka berpikir bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.
- Pengembangan keterampilan kader agar mampu menjadi teladan dalam menyebarkan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan masyarakat.
Hasto menekankan bahwa kader muda harus memahami bahwa perjuangan Bung Karno tidak hanya bersifat historis, tetapi memiliki relevansi yang terus berlaku dalam politik modern, demokrasi, dan pembangunan sosial.
Reaksi Kader dan Partisipasi Aktif
Sejumlah kader muda yang hadir menyambut baik arahan Hasto. Mereka menilai bahwa penguatan ideologi dan pemahaman sejarah sangat penting untuk membentuk kader yang berkualitas, berintegritas, dan memiliki orientasi nasionalisme kuat.
Rina Suryani, salah satu peserta pengkaderan, mengatakan:
“Arahan Pak Hasto memberi motivasi bagi kami untuk lebih aktif di masyarakat, menjaga warisan Bung Karno, dan melawan segala bentuk upaya yang mengurangi makna perjuangan nasional.”
Beberapa kader menekankan perlunya memanfaatkan media sosial dan kegiatan sosial sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai perjuangan nasional dan ideologi PDI-P agar tetap relevan di kalangan generasi muda.
Desoekarnoisasi: Konteks dan Tantangan
Desoekarnoisasi merujuk pada upaya-upaya yang dinilai mengurangi pengaruh ideologi, nilai, dan warisan Bung Karno dalam politik, pendidikan, dan kebijakan publik. Menurut Hasto, praktik ini dapat melemahkan kesadaran sejarah dan semangat nasionalisme generasi muda, sehingga kader PDI-P perlu menjadi penjaga nilai-nilai perjuangan nasional.
Hasto menegaskan bahwa menghadapi desoekarnoisasi bukan hanya soal politik, tetapi juga soal pemeliharaan identitas nasional, demokrasi, dan kedaulatan bangsa. Dengan memahami konteks sejarah, kader muda dapat mengambil peran proaktif dalam menjaga semangat persatuan, ideologi, dan kearifan lokal di tengah dinamika politik modern.
Strategi Pengkaderan PDI-P bagi Generasi Muda
Pengkaderan nasional PDI-P memiliki beberapa tujuan strategis, antara lain:
- Meningkatkan pemahaman ideologi dan sejarah bagi kader muda melalui pelatihan dan workshop intensif.
- Mempersiapkan kader sebagai pemimpin masa depan, baik di tingkat partai maupun pemerintahan.
- Mendorong kader aktif berkontribusi dalam masyarakat melalui program sosial, pendidikan politik, dan kegiatan kemasyarakatan.
- Membangun jaringan nasional kader muda agar nilai-nilai perjuangan Bung Karno dapat tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Hasto menekankan bahwa strategi pengkaderan ini bersifat holistik, menggabungkan pendidikan politik, penguatan nilai ideologi, dan pembekalan keterampilan praktis agar kader muda mampu menghadapi tantangan kontemporer.
Pesan untuk Generasi Muda dan Masyarakat
Hasto Kristiyanto juga menekankan bahwa kader muda PDI-P tidak bekerja sendiri, melainkan harus aktif berkolaborasi dengan masyarakat dan lembaga pendidikan. Beberapa pesan penting yang disampaikan Hasto antara lain:
- Memahami sejarah perjuangan bangsa agar tidak mudah terpengaruh arus politik yang mengabaikan nilai-nilai nasionalisme.
- Menjadi teladan dalam menyebarkan ideologi Pancasila dan semangat persatuan di lingkungan masyarakat.
- Memperkuat kesadaran akan pentingnya demokrasi, kedaulatan, dan keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan pendekatan ini, kader muda diharapkan mampu mengatasi pengaruh desoekarnoisasi sekaligus menjadi agen perubahan positif bagi bangsa.
Kesimpulan
Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa kader muda partai memiliki tanggung jawab strategis untuk:
- Menjaga ideologi partai dan menghormati warisan sejarah nasional.
- Melawan desoekarnoisasi yang berpotensi melemahkan nilai-nilai kebangsaan.
- Menjadi teladan bagi masyarakat dalam mempromosikan nasionalisme, demokrasi, dan Pancasila.
Kegiatan pengkaderan nasional ini diharapkan mampu membekali generasi muda PDI-P dengan pemahaman sejarah, semangat nasionalisme, keterampilan politik, dan kapasitas kepemimpinan yang memadai.
Artikel ini disusun berdasarkan keterangan resmi PDI-P dan pernyataan Hasto Kristiyanto, tanpa opini atau spekulasi, sesuai prinsip kode etik jurnalistik, menekankan akurasi, keberimbangan, dan independensi informasi.

