Bekasi, Mata4.com – Analis komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio atau Hensa, menilai bahwa pernyataan-pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mampu menumbuhkan optimisme publik terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.
Menurut Hensa, gaya komunikasi Purbaya yang lugas dan penuh semangat dinilai berhasil membangkitkan harapan publik akan adanya perbaikan ekonomi nasional.
“Ada optimisme yang dibangun, seperti melalui pidato Menteri Purbaya yang dinilai positif oleh publik dan membangkitkan harapan,” ujar Hensa dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).
Namun demikian, Hensa menilai bahwa optimisme tersebut belum diikuti capaian konkret karena pemerintahan baru berjalan satu tahun.
“Capaian konkret masih minim. Banyak yang bilang kalau dengar pidato Pak Purbaya, seolah bulan depan kita semua bisa jadi kaya. Ini menumbuhkan optimisme, hanya saja memang baru tahun pertama dan hasilnya belum banyak terlihat,” tuturnya.

Perbaikan Komunikasi Pemerintah Mulai Terlihat
Hensa juga menyoroti perbaikan komunikasi politik pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam satu tahun terakhir.
Menurutnya, pembentukan Badan Komunikasi Pemerintah, penunjukan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai salah satu juru bicara presiden, serta peran aktif Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam menyampaikan program-program pemerintah menunjukkan adanya kesadaran terhadap pentingnya komunikasi publik.
“Masalah komunikasi yang diakui oleh Pak Prabowo sebagai pekerjaan rumah mulai diperbaiki. Ada pengangkatan Mas Pras jadi juru bicara presiden, dan restrukturisasi di PCO menjadi Badan Komunikasi Pemerintah. Itu bukti Prabowo sadar akan masalah prioritasnya dan mulai berbenah,” kata Hensa.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa hasil nyata dari perbaikan komunikasi ini belum signifikan dan perlu konsistensi agar kepercayaan publik benar-benar meningkat.
Baca Juga:
eks bos pertamina otm strategis nasional
Kinerja Menteri Jadi Sorotan
Selain itu, Hensa menyoroti kinerja para menteri di bawah kepemimpinan Prabowo yang kini berjumlah 49 kementerian. Jumlah tersebut, kata dia, seharusnya mampu mempercepat capaian program kerja dan meningkatkan kepuasan masyarakat.
“Pak Prabowo seperti manajer tim sepak bola. Reshuffle itu seperti ganti pemain sedikit demi sedikit. Tapi yang diharapkan masyarakat bukan reshuffle, melainkan kehidupan yang lebih baik,” jelasnya.
Hensa menegaskan, tantangan utama pemerintahan Prabowo adalah memastikan seluruh menteri bekerja secara efektif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
“Yang paling penting adalah bagaimana kinerja menterinya terus ditingkatkan, sesuai dengan keinginan Pak Prabowo untuk mensejahterakan Indonesia,” pungkasnya.
