
Ask ChatGPT
Tiongkok, Juli 2025 – Kemajuan pesat teknologi di China kembali mencuri perhatian dunia. Kali ini, negara dengan populasi terbesar itu menunjukkan capaian baru dalam pengembangan robot humanoid. Tidak hanya dipakai untuk kebutuhan industri, robot-robot berbentuk menyerupai manusia tersebut kini mulai dimanfaatkan sebagai teman bermain dan sarana edukatif bagi anak-anak, baik di lingkungan rumah maupun institusi pendidikan.
Fenomena ini mulai meluas sejak beberapa tahun terakhir, ditandai dengan hadirnya robot-robot interaktif seperti Aelos, Xiaoke, dan Keeko yang dirancang khusus untuk anak-anak. Robot-robot ini dilengkapi kecerdasan buatan yang mampu merespons perintah suara, mengenali ekspresi wajah, hingga menjalankan aktivitas seperti membacakan cerita, bernyanyi, hingga membantu pembelajaran matematika dan bahasa.
Di beberapa taman kanak-kanak di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Shenzhen, robot-robot ini bahkan telah menjadi bagian dari kegiatan belajar-mengajar. Mereka bertugas sebagai asisten guru, pengisi waktu istirahat, dan pemandu aktivitas bermain. Sejumlah orang tua pun mulai membeli robot interaktif untuk menemani anak-anak di rumah, terutama bagi keluarga yang kedua orang tuanya bekerja penuh waktu.
Menurut laporan dari Xinhua News Agency, penggunaan robot humanoid dalam pendidikan anak-anak di China didorong oleh visi pemerintah untuk memajukan pendidikan digital dan teknologi kecerdasan buatan secara inklusif. Melalui kebijakan dan insentif riset, pemerintah pusat mendorong perusahaan-perusahaan teknologi untuk mengembangkan produk yang tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga aman dan edukatif untuk anak.
Kendati demikian, beberapa kalangan ahli pendidikan menyampaikan kekhawatiran terkait ketergantungan anak terhadap interaksi buatan. Psikolog anak Dr. Wang Li dari Beijing Normal University mengingatkan bahwa meskipun robot dapat membantu proses belajar, peran manusia tetap tak tergantikan dalam membentuk karakter, empati, dan nilai-nilai sosial anak.
“Robot bisa menjadi alat bantu yang luar biasa, tetapi tetap harus digunakan secara bijak dan dalam pengawasan orang dewasa,” tegas Dr. Wang.
Sementara itu, sejumlah orang tua yang sudah mencoba robot-robot tersebut memberikan respons positif. “Robot ini membuat anak saya lebih tertarik belajar. Ia merasa seperti memiliki teman yang selalu siap membacakan buku cerita,” ujar Chen Mei, seorang ibu dari kota Guangzhou.
Meski masih terdapat perdebatan soal peran ideal robot dalam tumbuh kembang anak, kemunculan humanoid di ruang bermain menunjukkan bagaimana teknologi di China terus melangkah maju, dengan pendekatan yang semakin humanis dan menyentuh kehidupan sehari-hari.