Jakarta, Mata4.com — Pemerintah Indonesia mencatat keberhasilan besar dari program hilirisasi sumber daya alam. Hingga kuartal III 2025, total investasi yang masuk mencapai Rp150,6 triliun, dengan sektor nikel menjadi penyumbang terbesar.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, hilirisasi mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional dan menarik minat investor asing. “Kita tidak ingin lagi hanya ekspor bahan mentah. Hilirisasi membuka lapangan kerja dan memperkuat industri dalam negeri,” ujarnya.

Dari total investasi tersebut, sekitar 60 persen berasal dari sektor nikel, disusul tembaga, bauksit, dan timah. Sebagian besar investasi datang dari China, Korea Selatan, dan Jepang, terutama untuk pembangunan smelter dan industri baterai listrik.
Bahlil menegaskan, pemerintah akan terus memperluas hilirisasi di sektor lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Target investasi nasional 2025 sebesar Rp1.650 triliun optimistis tercapai,” katanya.
