Jakarta, Mata4.com — Pemerintah Indonesia menyambut baik pembangunan Pusat Islam di Zagreb, Kroasia, yang diinisiasi oleh komunitas Muslim setempat. Proyek ini dinilai sebagai simbol toleransi dan keberagaman yang memperkuat hubungan antarumat beragama serta menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama antara Indonesia dan Kroasia di bidang kebudayaan, pendidikan, dan diplomasi lintas agama.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, dalam pernyataan resminya di Jakarta menyampaikan bahwa langkah pemerintah Kroasia memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan Pusat Islam tersebut merupakan bentuk nyata dari penghormatan terhadap kebebasan beragama dan nilai-nilai multikulturalisme.
“Pemerintah Indonesia menyambut positif inisiatif pembangunan Pusat Islam di Zagreb. Ini bukan hanya proyek keagamaan, melainkan simbol persahabatan antarbangsa dan penghormatan terhadap nilai kemanusiaan universal,” ujar Menlu Sugiono, Selasa (11/11).
Menurutnya, dukungan Indonesia terhadap proyek ini sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang menempatkan Indonesia sebagai negara berperan aktif dalam mempromosikan perdamaian dunia, toleransi, dan dialog antarperadaban. Ia menekankan bahwa keberadaan pusat tersebut diharapkan dapat menjadi ruang terbuka bagi masyarakat Kroasia — baik Muslim maupun non-Muslim — untuk saling mengenal dan belajar mengenai Islam yang damai, moderat, dan inklusif.
Pusat Islam yang sedang dibangun di Zagreb direncanakan berdiri di atas lahan seluas 5 hektare dan mencakup beberapa fasilitas publik, antara lain masjid utama, pusat pendidikan, ruang diskusi antaragama, museum sejarah Islam di Eropa, dan taman budaya. Komunitas Muslim di Kroasia, yang jumlahnya sekitar 60.000 jiwa, berperan aktif dalam pendanaan proyek tersebut dengan dukungan moral dari berbagai negara sahabat, termasuk Indonesia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia, Rizal Hamdani, menegaskan bahwa pembangunan ini juga memiliki dimensi diplomasi yang strategis.
“Kami melihat Pusat Islam di Zagreb sebagai wadah yang dapat memperkuat hubungan antarwarga, bukan hanya antarnegara. Indonesia siap berkontribusi melalui kerja sama kebudayaan, seminar lintas agama, serta pertukaran akademik di bidang studi Islam dan sosial,” jelas Rizal.
Ia menambahkan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Zagreb telah melakukan koordinasi dengan Majelis Islam Kroasia dan pemerintah setempat untuk menjajaki program kolaborasi yang dapat melibatkan perguruan tinggi Indonesia, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam kegiatan pendidikan dan penelitian sosial-budaya.
Selain aspek diplomasi, pembangunan Pusat Islam ini juga dianggap penting dalam konteks globalisasi nilai toleransi beragama. Dalam beberapa tahun terakhir, Eropa telah menjadi ruang interaksi berbagai keyakinan yang menuntut model kehidupan multikultural yang inklusif. Indonesia, dengan pengalaman panjang menjaga keberagaman dan harmoni antarumat beragama, dinilai memiliki kontribusi penting untuk dibagikan kepada dunia.
“Indonesia adalah contoh nyata bagaimana masyarakat Muslim dapat hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain dalam suasana damai dan saling menghormati. Kami berharap nilai-nilai ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas Muslim di Eropa, termasuk di Kroasia,” tambah Menlu Sugiono.
Pemerintah Kroasia sendiri menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Indonesia. Dalam pernyataannya, Kementerian Kebudayaan dan Urusan Agama Kroasia menyebut bahwa kehadiran Pusat Islam akan menjadi simbol penting bagi masyarakat Kroasia yang multietnis, sekaligus memperkuat identitas nasional yang menjunjung tinggi kebebasan beragama.
Sebagai bagian dari dukungan diplomatik, Indonesia juga berencana mengirimkan delegasi ulama, akademisi, dan tokoh lintas agama untuk menghadiri upacara peletakan batu pertama pembangunan Pusat Islam tersebut pada pertengahan tahun 2026. Kegiatan itu diharapkan dapat memperluas kerja sama bilateral dalam bidang sosial, pendidikan, dan budaya.
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan, partisipasi Indonesia dalam mendukung pembangunan Pusat Islam di Kroasia merupakan bagian dari diplomasi kebudayaan global yang menempatkan nilai-nilai Islam moderat sebagai jembatan perdamaian. Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat jejaring kerja sama lintas agama melalui berbagai forum internasional, seperti ASEAN Interfaith Dialogue dan United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC).
“Kami ingin terus berperan sebagai jembatan perdamaian antara dunia Islam dan Barat. Diplomasi kebudayaan adalah cara paling elegan untuk menunjukkan wajah Islam yang sejati: damai, toleran, dan penuh kasih,” kata Sugiono menutup pernyataannya.
Dengan dukungan berbagai pihak, pembangunan Pusat Islam Zagreb diharapkan menjadi salah satu contoh terbaik dari kolaborasi lintas agama dan lintas bangsa yang mampu mempererat hubungan antarperadaban, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pelopor diplomasi damai di tingkat global.

