
Tasikmalaya, Jawa Barat, 25 Juli 2025 — Kenakalan remaja merupakan salah satu permasalahan sosial yang kerap menjadi perhatian di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kota Tasikmalaya. Polres Tasikmalaya Kota mengambil langkah inovatif untuk mencegah dan mengurangi kasus kenakalan remaja dengan melibatkan Polisi Wanita (Polwan) sebagai sosok inspiratif yang rutin mengunjungi dan memberikan edukasi kepada para pelajar di madrasah-madrasah setempat.
Program yang diberi nama “Polwan ke Madrasah” ini merupakan bagian dari strategi preventif Polres Tasikmalaya dalam mendekatkan diri dengan generasi muda serta memberikan pembinaan karakter agar para remaja terhindar dari perilaku negatif yang bisa berdampak buruk bagi masa depan mereka.
Polwan, Figur Ramah yang Mudah Diterima Remaja
Sosok Polwan dipilih karena dianggap memiliki pendekatan yang lebih lembut dan mudah diterima oleh para siswa. Keberadaan Polwan di lingkungan madrasah memberikan contoh nyata bagaimana menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan berakhlak baik.
AKBP Dedi Wahyudi, Kapolres Tasikmalaya Kota, menjelaskan bahwa sosok perempuan polisi dinilai sangat efektif dalam menjalin komunikasi dan membangun hubungan emosional yang positif dengan pelajar.
“Polwan memiliki kemampuan khusus dalam berkomunikasi dengan anak-anak dan remaja. Mereka bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai mentor dan sahabat bagi para siswa,” ujar AKBP Dedi saat diwawancara.
Pendekatan ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antara aparat penegak hukum dan masyarakat terutama di kalangan generasi muda yang rentan terhadap pengaruh negatif dari lingkungan sekitar.
Materi Edukasi yang Disampaikan: Dari Bahaya Narkoba hingga Etika Digital
Dalam kunjungan ke madrasah-madrasah, Polwan memberikan berbagai materi edukasi yang komprehensif meliputi bahaya penyalahgunaan narkoba, pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial, menghindari bullying, serta menjauhi pergaulan bebas.
Brigadir Sari, salah satu Polwan yang aktif dalam program ini, menyatakan bahwa sesi edukasi disampaikan dengan metode interaktif agar siswa dapat memahami dan menginternalisasi pesan dengan baik.
“Kami menggunakan pendekatan diskusi dan tanya jawab agar siswa merasa dilibatkan dan tidak sekadar menerima ceramah. Hal ini juga membantu kami mengetahui permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari,” terang Brigadir Sari.
Selain itu, Polwan juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang tua dan guru sebagai fondasi utama pembentukan karakter.
Dukungan dari Guru dan Orang Tua, Kunci Kesuksesan Program
Program Polwan ke Madrasah mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk guru dan orang tua siswa. Ustadzah Rina, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Tasikmalaya, mengapresiasi kehadiran Polwan yang tidak hanya menjadi narasumber, tapi juga pembimbing bagi para siswa.
“Kami sangat terbantu dengan program ini. Kehadiran Polwan membantu kami dalam membina moral siswa dan memberikan contoh nyata sosok yang disiplin dan berintegritas,” kata Ustadzah Rina.
Orang tua siswa juga mengaku merasa lebih tenang karena anak-anak mereka mendapatkan perhatian ekstra dan pembinaan dari pihak kepolisian. Hal ini mendorong terciptanya lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Tantangan dalam Menangani Kenakalan Remaja
Meski program ini mendapat sambutan positif, AKBP Dedi juga mengakui bahwa penanganan kenakalan remaja bukan hal yang mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku remaja, mulai dari lingkungan keluarga, pergaulan, hingga tekanan sosial dan media digital.
“Kami sadar bahwa tantangan yang kami hadapi cukup kompleks. Namun, dengan pendekatan yang berkelanjutan dan dukungan semua pihak, kami optimis bisa menekan angka kenakalan remaja,” ujarnya.
Polres Tasikmalaya berencana untuk memperluas program ini tidak hanya di madrasah, tetapi juga di sekolah umum dan komunitas pemuda di seluruh kota.
Komitmen Jangka Panjang untuk Masa Depan Generasi Muda
Polres Tasikmalaya Kota berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program pembinaan dan edukasi bagi remaja. Selain program kunjungan Polwan ke madrasah, mereka juga merencanakan berbagai kegiatan positif seperti workshop pengembangan karakter, olahraga, dan seni budaya yang melibatkan pelajar secara aktif.
Kapolres menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan aparat keamanan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan remaja yang sehat secara fisik, mental, dan moral.
“Kita harus bersama-sama membangun masa depan anak-anak kita dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Polwan adalah ujung tombak kami dalam misi ini, dan kami yakin langkah ini akan membawa perubahan positif,” pungkas AKBP Dedi.
Kesimpulan
Program Polwan ke Madrasah oleh Polres Tasikmalaya Kota merupakan inovasi strategis yang menggabungkan pendekatan humanis dan edukatif dalam mencegah kenakalan remaja. Dengan sosok Polwan sebagai inspirator dan pendamping, diharapkan para siswa madrasah mampu tumbuh menjadi generasi yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki karakter positif untuk menghadapi masa depan.