1. Latar Belakang & Peran Komunitas Druze
- Druze adalah minoritas religius yang berkembang sejak abad ke‑10, tersebar di wilayah Suriah (terutama Sweida dan Quneitra), Lebanon, Jordania, serta Israel dan Golan Heights. Di Israel, terdapat sekitar 150.000–120.000 Druze, mayoritasnya aktif di militer dan memiliki posisi politik kuat
- Di Suriah, komunitas Druze (sekitar 1 juta orang) merasa terancam dalam situasi pembagian kekuasaan pasca Assad. Ketegangan meningkat karena bentrokan sektarian antara milisi Druze, suku Badui, dan pasukan pemerintah, terutama di provinsi Sweida .
2. Serangan Udara Israel & Alasan “Perlindungan”
- Pada pertengahan Juli 2025, Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke Damaskus dan Sweida, menargetkan markas militer, Kementerian Pertahanan, dan otoritas pemerintah Suriah
- Premier Benjamin Netanyahu serta Menteri Pertahanan Israel Katz menyebut tindakan tersebut sebagai peringatan tegas dan bagian dari “covenant of blood” dengan Druze, untuk melindungi mereka dari penindasan militer suriah
3. Siapa “Orang Druze” yang Dimaksud?
- Istilah “orang Druze” di sini bukan merujuk pada satu individu, tetapi komunitas Druze Suriah—khususnya yang berada di Sweida dan Quneitra.
- Pemimpin agama Druze Israel seperti Sheikh Muwaffaq Tarif, dan pemimpin lokal Druze di Suriah seperti Sheikh Hikmat al-Hajri, secara vokal meminta intervensi militer Israel untuk menghentikan penindasan
- Para pemimpin Druze Israel menyerukan Israel untuk mengikuti haknya mempertahankan “blood covenant” atau ikatan darah antara Druze-Israel dengan Druze-Suriah .
4. Bantuan Kemanusiaan & Evakuasi
- Selain serangan militer, Israel juga mengirim bantuan kemanusiaan melalui helikopter ke Sweida, termasuk pengiriman obat-obatan dan makanan paket .
- Beberapa warga Druze yang terluka dievakuasi ke rumah sakit di Israel, seperti Ziv Medical Center di Safed
5. Reaksi Internasional & Kontroversi
- Syria mengecam serangan Israel sebagai pelanggaran kedaulatan dan eskalasi yang berbahaya, dan menegaskan akan mengejar kelompok “outlaws” yang bertanggung jawab The Times.
- AS dan PBB menyerukan upaya diplomatik dan penghormatan kedaulatan Suriah, menilai intervensi bersifat kontroversial .
- Berbagai pihak di kalangan Druze Suriah sendiri terbagi; sebagian mendukung perlindungan Israel, sebagian lain menolak intervensi asing demi mempertahankan kebersamaan tanah air Suriah .
6. Motif Strategis Israel
- Motif Israel dua arah: (1) militer-strategis—mencegah militer Suriah atau milisi Islamis menguasai wilayah dekat perbatasan, (2) sosial-politik—menguatkan loyalitas komunitas Druze Israel dan menegaskan “covenant of blood”
Ringkasan fakta kunci
| Aspek | Detail |
|---|---|
| Komunitas | Druze Suriah (~1 juta orang) di Sweida & Quneitra |
| Pemicunya | Bentrokan sektarian, milisi Druze vs Bedouin vs regime Suriah |
| Intervensi Israel | Serangan udara, bantuan kemanusiaan |
| Pemimpin Druze | Sheikh Muwaffaq Tarif & Sheikh Hikmat al-Hajri |
| Reaksi Suriah | Kecam sebagai pelanggaran kedaulatan |
| Reaksi internasional | Serukan dialog & hormati kedaulatan |
| Motivasi Israel | Strategi perbatasan + solidaritas Druze Israel |
“Orang Druze” yang dimaksud dalam konteks ini adalah seluruh komunitas Druze Suriah, bukan sosok tunggal. Israel menyebut serangan dan bantuan kemanusiaan sebagai tindakan membela “saudara” Druze, sesuai ikatan historis dan agama, sekaligus bagian strategi pertahanan terhadap potensi ancaman di perbatasan selatan. Namun intervensi ini menuai kontroversi total dari Suriah dan permintaan restrukturisasi diplomatik dari komunitas Druze sendiri.
