
Sidoarjo, Mata4.com – Kepolisian Jawa Timur memastikan fokus utama saat ini adalah proses evakuasi korban ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, mengatakan pihaknya belum memulai penyelidikan secara resmi lantaran masih mengutamakan aspek kemanusiaan.
“Yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu. Setelah itu, proses hukum tetap akan berjalan,” ujar Nanang saat berada di kompleks Ponpes Al Khoziny, Jumat (3/10/2025).
Ia menegaskan, dalam penyelidikan nantinya kepolisian akan melibatkan ahli konstruksi agar penyebab runtuhnya gedung dapat dipastikan secara valid dan saintifik.

“Indikasi awal nanti akan dijelaskan oleh para ahli. Jadi lebih valid karena berdasarkan kajian ilmiah,” jelasnya.
Ratusan Santri Jadi Korban
Sebagai informasi, bangunan tiga lantai yang juga mencakup musala di asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) sore. Saat itu, ratusan santri sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang diketahui masih dalam tahap pembangunan.
Insiden ini mengakibatkan ratusan orang tertimbun dan menelan korban jiwa. Proses pencarian serta evakuasi korban masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk tim SAR, TNI, Polri, dan relawan.