
Jakarta, Mata4.com — Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Andi Prasetyo, mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh jajaran kepolisian di wilayah hukumnya terkait dengan adanya dugaan pembekingan jaringan narkoba oleh oknum anggota polisi. Peringatan tersebut disampaikan sebagai bentuk komitmen tegas dari institusi kepolisian untuk membersihkan internal dari praktik korupsi dan kolusi yang merusak integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polda Metro Jaya pada Selasa pagi, Kapolda menegaskan bahwa setiap anggota polisi yang terlibat atau memberikan perlindungan kepada pelaku peredaran narkoba akan mendapat sanksi tegas, baik berupa tindakan disipliner, hingga proses hukum pidana yang berlaku. “Tidak ada toleransi sedikit pun bagi anggota kami yang membekingi narkoba. Ini adalah musuh bersama yang harus kita lawan dengan tegas dan tanpa kompromi,” ujar Irjen Andi Prasetyo dengan nada tegas.
Audit dan Pengawasan Internal yang Diperketat
Kapolda menjelaskan bahwa selama beberapa bulan terakhir, Polda Metro Jaya telah melakukan audit dan pengawasan internal secara menyeluruh untuk mengidentifikasi adanya praktik pembekingan narkoba di kalangan anggota kepolisian. Proses audit ini dilakukan dengan melibatkan tim independen serta bantuan teknologi untuk memantau perilaku dan kinerja para anggota secara ketat.
“Pengawasan internal ini adalah langkah awal agar kita bisa menemukan dan segera menindak oknum-oknum yang bermain di luar batas kewenangannya,” jelas Kapolda.
Lebih lanjut, Kapolda mengungkapkan bahwa dari hasil audit awal ditemukan beberapa indikasi pelanggaran, yang kini sedang ditindaklanjuti dengan proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut. Tindakan disipliner dan proses pidana tengah dijalankan secara profesional dan transparan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Pembentukan Tim Pengawas Khusus
Untuk menguatkan pengawasan, Polda Metro Jaya merencanakan pembentukan tim pengawas internal khusus yang bertugas mengawasi perilaku anggota di berbagai satuan. Tim ini nantinya akan bekerja secara independen untuk mencegah terjadinya penyimpangan, terutama terkait pembekingan narkoba dan praktik ilegal lainnya.
Kapolda menambahkan, “Tim pengawas ini sangat penting untuk menjaga integritas institusi dan memastikan tidak ada ruang bagi oknum anggota yang ingin merusak nama baik Polri.”
Sinergi dengan Instansi Penegak Hukum Lainnya
Selain memperketat pengawasan internal, Kapolda Metro Jaya menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi dengan lembaga penegak hukum lainnya, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta instansi pemerintah terkait lainnya. Kerjasama lintas lembaga ini dianggap vital untuk melakukan operasi gabungan yang efektif dalam memberantas peredaran narkoba yang sudah terorganisasi dengan baik di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Tanpa kolaborasi yang solid antar lembaga, kita akan kesulitan untuk membongkar jaringan sindikat narkoba yang sangat kompleks,” tutur Kapolda.
Operasi gabungan yang telah berjalan selama beberapa bulan terakhir sudah menunjukkan hasil positif dengan penangkapan sejumlah bandar besar narkoba serta penggerebekan gudang-gudang penyimpanan narkotika.
Kasus-Kasus Pembekingan yang Terungkap
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda membeberkan beberapa kasus pembekingan narkoba yang berhasil diungkap oleh jajaran Polda Metro Jaya. Menurutnya, sejumlah anggota kepolisian yang terbukti memberikan perlindungan kepada pelaku peredaran narkoba sudah dikenai tindakan disipliner hingga diproses secara hukum. Meski demikian, Kapolda menegaskan bahwa proses hukum berjalan dengan penuh kehati-hatian dan berdasarkan bukti yang kuat.
“Kami pastikan bahwa proses hukum berjalan secara transparan dan tidak akan ada intervensi,” tegasnya.
Pembinaan dan Pendidikan Berkelanjutan
Sebagai langkah preventif, Polda Metro Jaya juga mengintensifkan program pembinaan dan pendidikan ulang bagi seluruh anggotanya. Program ini menitikberatkan pada peningkatan integritas, etika profesi, dan pemahaman terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba serta konsekuensi hukum dari keterlibatan dalam praktik ilegal.
Kapolda menyatakan bahwa pembinaan karakter dan mental anggota merupakan fondasi penting agar setiap polisi dapat bekerja profesional dan bebas dari pengaruh negatif.
“Pencegahan lebih baik daripada penindakan. Karena itu, kami sangat menekankan pendidikan dan pembinaan berkelanjutan,” ujarnya.
Peran Masyarakat dalam Memberantas Narkoba
Kapolda Metro Jaya juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam memberantas narkoba. Ia mengimbau masyarakat agar tidak ragu melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas pembekingan atau peredaran narkoba di lingkungannya. Kepolisian menjamin kerahasiaan dan perlindungan bagi para pelapor sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemberantasan narkoba.
“Masyarakat adalah mitra utama kami. Dengan dukungan masyarakat, kita bisa lebih efektif dalam memberantas narkoba,” kata Kapolda.
Membangun Kepercayaan Publik
Peringatan keras ini juga merupakan bagian dari upaya membangun kembali kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, yang sempat terguncang akibat sejumlah kasus pelanggaran oleh oknum anggota. Kapolda berkomitmen memperbaiki tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap proses penegakan hukum agar masyarakat kembali yakin pada kepolisian sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.
“Kami ingin Polri menjadi institusi yang bersih, terpercaya, dan profesional,” pungkas Kapolda mengakhiri.
Kesimpulan
Kasus pembekingan narkoba oleh oknum aparat di wilayah hukum Metro Jaya menandai tantangan besar bagi institusi kepolisian. Melalui langkah tegas berupa pengawasan internal yang ketat, penindakan hukum, pembinaan anggota, dan kerja sama antar lembaga, Polda Metro Jaya bertekad membersihkan institusi dari praktik ilegal dan membangun kembali kepercayaan masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat juga diharapkan menjadi salah satu kunci sukses dalam perang melawan narkoba demi terciptanya lingkungan yang aman, tertib, dan bebas dari narkotika.