
Jakarta, Mata4.com — Program ambisius Sekolah Rakyat yang memasuki tahap pertama mulai Juli 2025 bertujuan membuka akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi keluarga miskin dan sangat miskin. Namun, dari gelombang awal rekrutmen, terdapat kisah menarik: sebanyak 143 guru yang lolos seleksi ternyata tidak memenuhi panggilan tugas—meski sebagian besar belum pernah mengajar sepenggal hari pun.
Apa yang Terjadi—Mengapa Mereka Mundur?
Dari total 1.469 guru yang lolos seleksi, sekitar 9,7% menyatakan mundur melalui aplikasi CASN BKN tanpa pernah mengikuti orientasi atau penugasan. Alasan mayoritas adalah:
- Penempatan di luar zona asal, hingga lintas provinsi karena kebijakan optimalisasi formasi BKN.
- Beberapa guru sudah diterima formasi PPPK di daerah asal mereka sehingga memilih posisi yang lebih dekat domisili.
Gus Ipul, Menteri Sosial, menyampaikan bahwa keputusan ini dihormati dan seluruh tindak lanjut administrasi diserahkan kepada BKN sebagai lembaga pengelola ASN.
Dampaknya ke Program: Apa Kata Mensos?
Meskipun sempat menjadi sorotan, Kemensos menggarisbawahi poin krusial: tidak ada satupun siswa yang terganggu. Guru-guru tersebut ditempatkan di sekolah yang belum beroperasi—sebanyak 23 titik—sehingga MPLS dan matrikulasi berjalan normal di lokasi lain yang sudah aktif.
Pada Agustus, ditargetkan tambahan 37 titik Sekolah Rakyat, sehingga total nanti mencapai 159 lokasi dengan kapasitas yang mampu menampung lebih dari 15.000 siswa fungsi belajar-mengajar tetap berjalan ideal.
Strategi Pemerintah: Stok Guru Cadangan Berlimpah
Langkah cepat dan transformatif dilakukan oleh pemerintah:
- Pengganti sebanyak 143 guru sudah diproses dan siap menggantikan posisi yang kosong, menggunakan jalur seleksi resmi.
- Tidak hanya itu—lebih dari 50.000 guru lulusan PPPG (sertifikasi profesi guru) yang belum ditempatkan siap mengisi kebutuhan di Sekolah Rakyat dan daerah lain yang kurang pendidik.
Menurut Gus Ipul, mekanisme cadangan dan koordinasi antar instansi (Kemensos, Kemendikdasmen, BKN) mencerminkan kesiapan operasional program yang matang.

www.service-ac.id
Garis Waktu Singkat: Dari Aksi hingga Solusi
Tahap | Rincian |
---|---|
Seleksi guru | Total 1.469 calon lolos seleksi menjadi guru Sekolah Rakyat |
Pengunduran 143 guru | Sekitar 9,7% tidak memenuhi panggilan dan mundur melalui CASN BKN |
Sekolah yang terdampak | 23 dari 159 lokasi masih belum aktif sehingga tidak mengganggu siswa |
Pengganti sudah disiapkan | 143 guru baru siap bertugas, dari calon cadangan PPPG yang lolos seleksi |
Cakupan 2025/2026 | Total 159 Sekolah Rakyat di berbagai jenjang (SD-SMA) siap dijalankan |
Tonggak Evaluasi Program: Apa yang Bisa Dipelajari?
Langkah cepat tanggap ini menunjukkan kesiapan sistem pemerintah. Tapi ada catatan penting:
- Penempatan guru dekat domisili perlu dioptimalkan agar tidak membebani guru yang harus pindah jauh.
- Sosialisasi awal lebih komprehensif, terutama terkait informasi lokasi, fasilitas, dan konsekuensi penugasan.
- Evaluasi kebijakan penugasan lintas provinsi perlu mempertimbangkan kesiapan pribadi guru dan kondisi keluarga.
Ke depan, program ini menjadi tantangan sekaligus peluang: memastikan tenaga pendidik berada di lokasi yang mendukung kelangsungan pendidikan bagi anak-anak yang berhak.
Kesimpulan: Apa Makna Semua Ini?
- Sekitar 143 guru Sekolah Rakyat tidak memenuhi panggilan tugas karena alasan penempatan jauh dan pilihan formasi lain.
- Seluruh lokasi yang terdampak belum mulai beroperasi, sehingga tidak mengganggu proses belajar-mengajar siswa.
- Mechanism clear dan cepat mengganti posisi guru menunjukkan kekuatan sistem cadangan pendidikan nasional dan koordinasi lintas kementerian.
- Evaluasi terhadap kebijakan penempatan dan kesiapan tenaga profesional mutlak diperlukan agar kehadiran Sekolah Rakyat menjadi solusi nyata bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.