
Jakarta, 26 Juli 2025 — Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Ibu Rina Kartika Widodo, mengingatkan seluruh elemen bangsa akan urgensi memperkuat pendidikan sebagai salah satu fondasi utama untuk mencapai visi besar Indonesia Emas pada tahun 2045. Pernyataan tersebut disampaikan dalam seminar nasional bertema “Pendidikan dan Pemberdayaan Keluarga untuk Indonesia Emas” yang digelar di Gedung Merdeka, Jakarta, Jumat (26/7).
Pendidikan sebagai Pilar Strategis Pembangunan Nasional
Dalam sambutannya, Ibu Rina menekankan bahwa pembangunan bangsa yang berkelanjutan tidak dapat dilepaskan dari kualitas sumber daya manusia yang unggul, dan hal itu hanya bisa diwujudkan melalui pendidikan yang kuat dan merata. “Pendidikan adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa. Tidak cukup hanya cerdas secara akademik, namun juga harus mampu membentuk karakter bangsa yang berintegritas, kreatif, dan berjiwa nasionalis,” ujar Rina.
Ia juga menekankan bahwa peran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat sangat krusial dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif. “Keluarga adalah sekolah pertama dan utama. Di sinilah karakter dan pola pikir anak mulai dibentuk,” tambahnya.
Fokus Program TP PKK untuk Mendukung Pendidikan Keluarga
Sebagai organisasi yang berorientasi pada pemberdayaan keluarga, TP PKK telah meluncurkan berbagai program inovatif yang bertujuan mendukung kualitas pendidikan di tingkat keluarga. Program-program tersebut antara lain pelatihan keterampilan bagi para orang tua dalam mendampingi anak belajar, peningkatan literasi keluarga, serta penyediaan sumber belajar yang mudah diakses.
Rina Kartika Widodo menjelaskan, “Kami berupaya agar setiap keluarga tidak hanya menjadi pendukung, tapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam proses pendidikan anak-anaknya. Pendidikan tidak boleh berhenti hanya di sekolah, tetapi harus berlanjut di rumah dan lingkungan sekitar.”
Peran Pemerintah dan Sinergi Multi Pihak
Ibu Rina juga mengajak pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan komunitas masyarakat untuk bersinergi mendukung program-program pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Sinergi tersebut penting agar sumber daya dan kebijakan dapat terintegrasi dengan baik untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang.
“Kita perlu membangun ekosistem pendidikan yang holistik dan adaptif terhadap perubahan zaman. Kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan harus menjadi prioritas utama,” katanya.
Pendidikan di Masa Pandemi dan Pasca-Pandemi
Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK juga membahas tantangan pendidikan di masa pandemi Covid-19 yang telah mengubah banyak aspek proses belajar mengajar. Ia mengapresiasi upaya pemerintah dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dan berinovasi dengan teknologi digital.
Namun demikian, menurutnya, peran keluarga menjadi lebih vital di masa ini karena anak-anak banyak belajar dari rumah. “Orang tua harus mampu menjadi guru pertama yang baik di rumah, sehingga proses pembelajaran tetap efektif,” ujarnya.
Harapan untuk Generasi Emas Indonesia
Menutup sambutannya, Ibu Rina Kartika Widodo menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia menjadi negara maju dan berdaulat pada usia 100 tahun kemerdekaan di tahun 2045.
“Kita harus menyiapkan generasi yang tidak hanya siap bersaing di tingkat nasional, tapi juga di kancah global. Generasi Indonesia Emas harus memiliki karakter kuat, wawasan luas, serta keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman,” pungkasnya.
Dukungan dan Komitmen TP PKK
TP PKK berkomitmen terus berperan aktif dalam pemberdayaan keluarga, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Organisasi ini akan terus mengembangkan program-program berbasis komunitas yang dapat memperkuat kapasitas keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak mereka.
“Pendidikan yang kuat akan lahir dari keluarga yang kuat. Oleh karena itu, kami akan terus bekerja keras untuk memberikan edukasi dan dukungan bagi keluarga-keluarga di seluruh Indonesia,” tutup Ketua TP PKK.