
Milan, Mata4.com — Dunia mode internasional mencatat salah satu peristiwa paling emosional dan bersejarah dalam dekade terakhir. Di Milan Fashion Week 2026, Giorgio Armani, desainer legendaris asal Italia, resmi mempersembahkan koleksi terakhirnya, menandai akhir dari perjalanan karier yang telah membentang selama lebih dari 50 tahun.
Pertunjukan yang berlangsung di Teatro Armani, jantung estetika rumah mode miliknya di Milan, dihadiri oleh deretan nama besar dari dunia mode, selebritas global, hingga jurnalis fashion terkemuka. Sorotan tidak hanya tertuju pada busana yang ditampilkan, tetapi juga pada momen perpisahan seorang ikon yang telah membentuk identitas fashion modern sejak tahun 1970-an.
Koleksi “Eterna”: Simbol Perpisahan yang Elegan
Diberi tajuk “Eterna”, yang dalam bahasa Italia berarti “abadi”, koleksi ini menjadi pernyataan artistik terakhir dari seorang desainer yang dikenal karena kesederhanaan yang mewah (luxury in simplicity). Giorgio Armani menampilkan lebih dari 70 tampilan busana pria dan wanita yang tetap mencerminkan karakter desain khasnya: bersih, halus, tenang, dan tak lekang waktu.
Palet warna didominasi oleh hitam, putih gading, abu-abu perak, serta nuansa biru laut — mencerminkan kedewasaan, keheningan, dan stabilitas. Potongan jas dengan siluet tegas namun lembut, gaun panjang berbahan sutra, dan setelan formal yang meluncur anggun menjadi andalan dalam peragaan ini.
Beberapa busana dilengkapi dengan bordir simbolik, seperti motif daun zaitun (simbol kedamaian) dan garis geometris yang menyiratkan struktur dan keseimbangan — mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung Armani sepanjang kariernya.
Panggung yang Hening, Penonton Terharu
Tak seperti pertunjukan mode biasa yang riuh dan teatrikal, atmosfer malam itu terasa sakral dan hening. Seluruh penonton menyimak dengan penuh perhatian, dan ketika Armani muncul di akhir pertunjukan, mengenakan setelan hitam khasnya dan melambaikan tangan pelan, seluruh ruangan berdiri dan memberikan tepuk tangan panjang selama hampir lima menit.
Para tamu terlihat menahan air mata. Sejumlah tokoh penting mode dunia seperti Anna Wintour, Naomi Campbell, Cate Blanchett, hingga Donatella Versace hadir secara langsung. Sebagian dari mereka menyampaikan penghormatan melalui media sosial dan wawancara seusai acara.
“Giorgio Armani bukan hanya seorang desainer, ia adalah arsitek keanggunan. Dunia mode berutang padanya atas sebuah gaya yang tak pernah kehilangan relevansinya,” ujar Anna Wintour kepada Vogue Italia.
Warisan Seorang Visioner
Didirikan pada tahun 1975, Giorgio Armani S.p.A. berkembang menjadi salah satu rumah mode independen paling berpengaruh di dunia. Armani dikenal karena menciptakan kembali konsep maskulinitas modern dalam pakaian pria dan memberikan sentuhan kekuatan lembut dalam busana wanita.
Ia juga merupakan pelopor dari gaya “power suit” era 1980-an, yang menjadi simbol kesuksesan perempuan karier modern. Busana rancangannya dikenakan oleh berbagai tokoh penting dunia, mulai dari Michelle Obama, Leonardo DiCaprio, Julia Roberts, hingga Raja Charles III.
Selain lini busana, kerajaan bisnis Armani juga mencakup Armani Beauty, Armani Casa, serta proyek hotel mewah seperti Armani Hotel Dubai dan Armani Hotel Milan.
Pertanyaan Tentang Suksesi
Meski telah menyatakan pensiun dari peragaan busana, Giorgio Armani belum menunjuk penerus kreatif yang akan menggantikan posisinya secara langsung. Namun, beberapa nama dari dalam internal perusahaan, termasuk desainer muda yang telah bekerja dengannya selama bertahun-tahun, disebut-sebut menjadi kandidat kuat.
Dalam wawancara terbatas dengan La Repubblica, Armani menyatakan bahwa dirinya “percaya pada generasi berikutnya,” namun juga menekankan bahwa “nilai, bukan gaya, yang harus dilanjutkan.”
Pihak manajemen rumah mode memastikan bahwa operasional dan arah desain akan tetap berjalan, sembari menjunjung tinggi filosofi yang telah diwariskan pendirinya.
Penutup Sebuah Era
Dengan koleksi Eterna, Giorgio Armani tidak hanya menutup sebuah pertunjukan, tetapi juga menutup sebuah babak penting dalam sejarah mode global. Ia pergi dengan cara yang tenang dan berwibawa — sebagaimana gaya khasnya — meninggalkan jejak yang dalam pada budaya visual, bisnis mode, dan gaya hidup modern.