
Tembagapura, Mata4.com — Proses evakuasi terhadap tujuh pekerja tambang yang tertimbun material longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya dinyatakan selesai. Seluruh korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah hampir satu bulan upaya pencarian dilakukan secara intensif.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Senin malam, 8 September 2025, di area GBC Extraction 2830 Panel, tambang bawah tanah milik PTFI. Longsoran material basah secara tiba-tiba menutup area kerja dan menimbun tujuh pekerja yang tengah beraktivitas di dalam terowongan.
Sejak saat itu, tim tanggap darurat PTFI bersama aparat TNI-Polri dan Kementerian ESDM melakukan operasi penyelamatan nonstop menggunakan alat berat, bor industri, serta sistem ventilasi tambahan untuk membuka akses ke lokasi tertimbun.
Proses Evakuasi Berlangsung Sulit
Juru bicara PTFI, Riza Pratama, menjelaskan bahwa proses pencarian berjalan dengan tantangan besar akibat kondisi terowongan yang tidak stabil dan volume material longsoran yang terus bergerak.
“Upaya evakuasi dilakukan dengan hati-hati demi keselamatan tim penyelamat. Kami mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk peralatan bawah tanah dan dukungan teknis internasional,” ungkap Riza dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/10).
Setelah hampir empat minggu, seluruh jenazah tujuh pekerja berhasil ditemukan dan dievakuasi ke fasilitas medis di Tembagapura untuk proses identifikasi dan penyerahan kepada pihak keluarga.

Daftar Korban
Berdasarkan data resmi PTFI, tujuh korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut adalah:
- Irwan
- Wigih Hartono
- Victor Manuel Bastida Ballesteros
- Holong Gembira Silaban
- Dadang Hermanto
- Zaverius Magai
- Balisang Telile
Pernyataan Resmi Freeport Indonesia
Pihak perusahaan menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya para pekerja. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyatakan bahwa keselamatan pekerja adalah prioritas utama, dan perusahaan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan di area tambang bawah tanah.
“Kami berkomitmen untuk memastikan tragedi seperti ini tidak terulang. Seluruh keluarga korban akan mendapat pendampingan dan kompensasi sesuai ketentuan,” ujar Tony.
Selain itu, PTFI juga menghentikan sementara operasi di area GBC untuk proses investigasi bersama pihak berwenang, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Respons Pemerintah dan Publik
Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Kementerian ESDM, Sri Rahmawati, menyebut pihaknya tengah melakukan investigasi terhadap penyebab utama longsor. Hasil sementara menunjukkan adanya pergerakan material basah akibat tekanan bawah tanah, yang menyebabkan dinding tambang ambruk.
“Kami akan memastikan evaluasi menyeluruh dilakukan agar sistem keamanan tambang semakin diperkuat,” ujarnya.
Masyarakat dan rekan-rekan korban di Mimika juga menggelar doa bersama sebagai bentuk penghormatan terhadap para pekerja yang gugur dalam tugas.
Tragedi di tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan kerja di lingkungan pertambangan berisiko tinggi. Pemerintah dan perusahaan diharapkan memperkuat sistem mitigasi bencana tambang untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.