Jakarta, Mata4.com — Ajang MAJU:ON Hackathon 2025 resmi dibuka sebagai program kolaboratif yang memfasilitasi talenta muda Indonesia untuk mengembangkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan lingkungan dan energi. Acara ini diikuti sekitar 100 tim startup muda dari berbagai wilayah Indonesia, terdiri atas mahasiswa, peneliti muda, komunitas teknologi, serta individu kreatif yang fokus pada isu keberlanjutan.
Menurut penyelenggara, hackathon ini dirancang sebagai ruang pengembangan ide yang memungkinkan anak muda berkreasi dengan pendekatan teknologi. Selain merancang konsep, peserta didorong untuk membuat prototipe awal yang dapat diuji dan dipresentasikan dalam waktu terbatas.
“Hackathon ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyampaikan gagasan sekaligus menunjukkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah lingkungan yang terus berkembang,” ujar perwakilan panitia dalam sesi pembukaan.
Soroti Tantangan Lingkungan dan Energi
Sejumlah isu lingkungan menjadi fokus utama peserta, di antaranya penanganan sampah, krisis energi, penyusutan ekosistem, hingga efisiensi konsumsi energi di sektor industri dan rumah tangga. Banyak dari peserta mempresentasikan solusi berbasis data dan teknologi, termasuk:
- pemantauan kualitas udara berbasis sensor,
- platform edukasi lingkungan,
- sistem pengolahan limbah yang lebih efisien,
- perangkat hemat energi,
- inovasi energi terbarukan skala kecil seperti tenaga surya dan biomassa.
Penyelenggara menilai bahwa fokus yang dihadirkan peserta mencerminkan meningkatnya kesadaran generasi muda terhadap isu keberlanjutan.
Pendampingan dari Berbagai Sektor
Sepanjang kegiatan, peserta memperoleh pendampingan dari mentor profesional yang berasal dari perusahaan energi, lembaga riset lingkungan, akademisi, hingga praktisi teknologi. Pendampingan ini bertujuan memastikan setiap tim dapat mengembangkan solusi yang relevan, realistis, dan memiliki landasan ilmiah yang kuat.
Selain memberikan bimbingan, sejumlah mitra industri yang hadir juga memberikan wawasan mengenai kebutuhan lapangan serta peluang implementasi yang dapat dimanfaatkan peserta.
Presentasi, Penjurian, dan Seleksi Ketat
Menjelang penutupan acara, seluruh tim peserta akan mempresentasikan hasil pengembangan prototipe di hadapan dewan juri yang terdiri dari pakar teknologi, pemerhati lingkungan, dan perwakilan industri energi. Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa aspek, termasuk:
- inovasi dan kebaruan ide,
- kebermanfaatan solusi,
- potensi implementasi,
- dampak lingkungan,
- keberlanjutan jangka panjang.
Hasil penjurian akan menentukan tim terbaik yang berhak memperoleh dukungan lanjutan.
Kesempatan Inkubasi dan Pendanaan
Selain hadiah utama, penyelenggara menyediakan kesempatan bagi tim pemenang untuk masuk program inkubasi startup. Melalui program tersebut, peserta akan mendapatkan:
- pendampingan lanjutan,
- akses ke fasilitas riset dan teknologi,
- peluang kerja sama dengan industri,
- potensi pendanaan awal untuk mengembangkan proyek ke tahap implementasi.
Penyelenggara menjelaskan bahwa tujuan terbesar ajang ini bukan hanya menciptakan kompetisi, tetapi mempersiapkan inovator muda agar dapat berkontribusi secara nyata dalam ekosistem teknologi hijau nasional.
Bangun Ekosistem Startup Berbasis Keberlanjutan
Dengan tingginya antusiasme peserta tahun ini, MAJU:ON Hackathon 2025 diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam mendorong lahirnya lebih banyak startup yang bergerak dalam bidang energi terbarukan, pengolahan limbah, dan teknologi ramah lingkungan. Ajang ini juga diharapkan menjadi jembatan antara generasi muda dan para pemangku kepentingan yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan.
“Melalui kolaborasi yang kuat, inovasi dari generasi muda berpotensi menjadi solusi penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan di masa depan,” ujar panitia.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dan ditutup dengan pengumuman tim yang dinilai paling berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh di tahap inkubasi.

