
Kendari, Mata4.com — Menjelang pelaksanaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, mengingatkan kepada seluruh jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulawesi Tenggara (Sultra) agar tetap menjaga soliditas dan kekompakan internal partai.
Hal tersebut disampaikan dalam agenda konsolidasi yang digelar di Kota Kendari pada Minggu (21/9), yang dihadiri oleh pengurus DPW dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari berbagai kabupaten dan kota di Sultra. Konsolidasi ini menjadi bagian dari persiapan internal menyambut Muktamar X PPP yang rencananya akan digelar pada akhir tahun 2025.
Mardiono Tekankan Pentingnya Persatuan Menjelang Muktamar
Dalam sambutannya, Muhammad Mardiono menegaskan bahwa menjelang Muktamar, partai harus mampu mengedepankan nilai persatuan dan musyawarah untuk kemajuan bersama.
“Muktamar merupakan forum musyawarah tertinggi dalam organisasi kita. Karena itu, saya mengajak seluruh kader di Sulawesi Tenggara untuk menjaga kekompakan dan soliditas. Jangan sampai perbedaan pilihan dan pandangan memecah belah partai,” ujarnya.
Mardiono menambahkan bahwa dinamika politik yang biasa muncul dalam agenda besar seperti muktamar harus disikapi dengan kepala dingin dan sikap dewasa. Dia menegaskan bahwa PPP membutuhkan kepemimpinan yang mampu merangkul semua kader demi kemajuan partai.
“Persatuan adalah modal utama kita untuk bangkit. Saya mengharapkan agar semua elemen partai di Sultra terus saling mendukung dan memperkuat struktur organisasi,” tambahnya.
Muktamar X sebagai Momentum Evaluasi dan Pembenahan
Selain menyerukan kekompakan, Mardiono juga mengingatkan bahwa Muktamar X merupakan momen penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja partai, khususnya setelah hasil Pemilu 2024 yang membuat PPP gagal lolos ke parlemen nasional.
“Kita harus jujur melihat kenyataan, bahwa hasil Pemilu 2024 bukanlah hasil yang memuaskan. Muktamar adalah waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi dan perbaikan. Kita harus belajar dari kegagalan agar PPP bisa bangkit dan berkiprah lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Menurut Mardiono, perbaikan tidak hanya terkait strategi politik, tapi juga harus dilakukan pada aspek pembenahan organisasi dan penguatan kaderisasi hingga ke tingkat akar rumput.
“Tidak ada jalan lain selain bekerja keras bersama-sama memperbaiki sistem dan cara kerja kita. Muktamar harus jadi momentum yang menentukan arah dan masa depan PPP,” katanya.
Komitmen DPW PPP Sultra Menjaga Soliditas
Menanggapi arahan tersebut, Ketua DPW PPP Sulawesi Tenggara, H. Rasyid, menyampaikan kesiapan dan komitmen pihaknya untuk menjaga kekompakan seluruh pengurus di tingkat wilayah dan cabang.
“Kami menyambut baik arahan Pak Mardiono. Ini menjadi motivasi dan penguat bagi kami di Sultra untuk terus menjaga soliditas dan loyalitas pada partai,” ujar Rasyid.
Ia menambahkan bahwa DPW Sultra akan terus melakukan konsolidasi internal dengan seluruh DPC di kabupaten/kota agar seluruh kader tetap bersatu dan fokus menjalankan program partai.
“Kami juga akan memastikan bahwa pelaksanaan Muktamar berjalan dengan lancar dan demokratis, sesuai dengan aturan dan ketentuan AD/ART PPP,” tuturnya.
Tantangan dan Harapan Pengurus Daerah
Di sisi lain, sejumlah pengurus DPC yang hadir dalam konsolidasi menyampaikan harapan agar Muktamar X dapat menghasilkan pemimpin yang kuat dan mampu mengembalikan kejayaan PPP di tingkat nasional.
Salah satu pengurus DPC dari Kabupaten Buton, Andi Hasan, menyatakan bahwa pemilihan ketua umum harus berdasarkan kompetensi dan kapasitas untuk membangun partai.
“Kami berharap Muktamar menghasilkan sosok pemimpin yang bisa menginspirasi kader dan membawa PPP kembali disegani di kancah politik nasional,” katanya.
Pengurus DPC lain dari Kota Baubau, Siti Nurhaliza, menambahkan bahwa kaderisasi dan pembinaan anggota harus menjadi fokus utama kepemimpinan baru.
“Jika kader kuat, partai akan solid dan hasil pemilu berikutnya bisa lebih baik. Kami juga berharap ada perhatian lebih pada penguatan organisasi di daerah-daerah,” ujarnya.
Perspektif Pengamat Politik Lokal
Pengamat politik dari Universitas Halu Oleo Kendari, Dr. La Ode Nurdin, memberikan pandangannya mengenai pentingnya konsolidasi yang dilakukan oleh PPP di daerah menjelang Muktamar.
“Konsolidasi dan soliditas di tingkat DPW dan DPC merupakan salah satu faktor kunci suksesnya pemilihan Ketua Umum PPP. Dukungan dan kesatuan dari daerah-daerah menjadi modal utama untuk membangun kekuatan partai secara nasional,” jelas Nurdin.
Ia menilai, Muktamar akan menjadi momen penting untuk merumuskan strategi baru sekaligus meregenerasi kepemimpinan yang mampu menghadapi tantangan politik ke depan.
“PPP butuh kepemimpinan yang tidak hanya mampu mengelola internal, tetapi juga adaptif menghadapi perubahan politik nasional yang dinamis,” tambahnya.
Jadwal Muktamar X dan Proses Pemilihan Ketua Umum
Hingga saat ini, jadwal resmi pelaksanaan Muktamar X PPP masih dalam tahap finalisasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Namun, diperkirakan forum tertinggi partai ini akan digelar pada akhir tahun 2025 atau awal 2026.
Muktamar akan menjadi tempat pemilihan Ketua Umum PPP periode berikutnya, sekaligus menetapkan kebijakan strategis partai menjelang Pemilu 2029.
Muhammad Mardiono sendiri disebut sebagai salah satu figur kuat yang berpeluang dicalonkan kembali sebagai Ketua Umum, dengan dukungan signifikan dari sejumlah DPW dan DPC, termasuk Sulawesi Tenggara.