Jakarta, Mata4.com — Mata minus atau miopia pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan mata yang semakin sering dijumpai di Indonesia dan seluruh dunia. Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami kesulitan untuk melihat objek yang jauh dengan jelas, sehingga penglihatan menjadi kabur. Sayangnya, kondisi ini kerap kali tidak disadari oleh orangtua karena gejalanya yang tidak selalu tampak jelas dan anak pun belum bisa mengungkapkan keluhannya secara spesifik.
Miopia sendiri merupakan gangguan refraksi mata yang disebabkan oleh panjang bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang berlebihan. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk tidak tepat jatuh pada retina sehingga bayangan menjadi buram. Jika tidak segera dideteksi dan ditangani, miopia bisa berkembang menjadi lebih parah dan menimbulkan komplikasi serius yang berpengaruh pada kualitas hidup anak.
Pentingnya Kesadaran Orangtua terhadap Miopia
Banyak orangtua yang mengabaikan tanda-tanda awal mata minus pada anak karena tidak mengenali gejala secara spesifik. Padahal, kesadaran dan kepekaan orangtua terhadap kebiasaan visual anak sangat penting untuk mencegah dampak lebih lanjut.
Menurut dokter spesialis mata anak, Dr. Rina Wulandari, “Anak sering kali tidak menyadari bahwa penglihatannya terganggu. Mereka bisa menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut sehingga tidak mengeluh. Oleh karena itu, orangtua harus jeli memperhatikan perilaku anak seperti sering menyipitkan mata, duduk terlalu dekat dengan layar televisi, atau mengeluh sakit kepala.”
Gejala dan Tanda Mata Minus pada Anak
Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai oleh orangtua meliputi:
- Kesulitan melihat benda yang jauh: Anak sering mengernyitkan mata atau memicingkan mata untuk melihat lebih jelas.
- Posisi duduk yang terlalu dekat: Sering duduk sangat dekat dengan televisi, komputer, atau saat membaca buku.
- Kesulitan di sekolah: Sulit melihat papan tulis atau kehilangan fokus saat belajar.
- Keluhan fisik: Sakit kepala, mata cepat lelah, dan menggosok mata secara berlebihan.
Jika ditemukan tanda-tanda tersebut, segera lakukan pemeriksaan mata ke dokter spesialis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Dampak Jangka Panjang Jika Tidak Ditangani
Miopia yang tidak dikoreksi dan dibiarkan berkembang dapat menimbulkan sejumlah risiko komplikasi yang serius, antara lain:
- Robekan atau lepas retina: Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani.
- Glaukoma: Peningkatan tekanan dalam mata yang dapat merusak saraf optik.
- Katarak dini: Kekeruhan pada lensa mata yang memperburuk penglihatan.
- Gangguan belajar dan psikososial: Anak yang mengalami gangguan penglihatan mungkin kesulitan berprestasi di sekolah, merasa kurang percaya diri, dan terisolasi dari teman sebaya.
Pemeriksaan Mata Rutin dan Penanganan
Ahli kesehatan mata menyarankan agar anak melakukan pemeriksaan mata secara rutin, minimal satu kali setiap tahun, terutama bagi anak yang memiliki riwayat keluarga dengan miopia. Pemeriksaan rutin akan membantu mendeteksi perubahan pada mata sejak dini dan memudahkan dokter untuk memberikan penanganan yang tepat.
Penanganan umum untuk mata minus adalah penggunaan kacamata korektif. Selain itu, ada beberapa terapi seperti lensa kontak khusus, orthokeratology, atau penggunaan obat tetes tertentu yang dapat memperlambat perkembangan miopia pada anak.
Peran Orangtua dalam Pencegahan
Selain pemeriksaan rutin, orangtua juga bisa melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan mata anak, antara lain:
- Batasi penggunaan gadget: Durasi menatap layar digital harus dikontrol, idealnya tidak lebih dari 1-2 jam per hari dengan jeda istirahat setiap 20 menit.
- Ajak anak beraktivitas di luar ruangan: Studi menunjukkan bahwa waktu yang cukup di luar ruangan dengan paparan sinar matahari alami dapat membantu mengurangi risiko perkembangan miopia.
- Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman: Pastikan pencahayaan cukup saat anak belajar atau membaca untuk mengurangi kelelahan mata.
- Berikan nutrisi yang baik: Asupan makanan kaya vitamin A, C, E, dan mineral penting lain berkontribusi pada kesehatan mata.
Edukasi dan Kampanye Kesehatan Mata
Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan semakin gencar melakukan kampanye edukasi mengenai pentingnya kesehatan mata pada anak. Program skrining mata di sekolah dan penyuluhan kepada orangtua menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Kesimpulan
Mata minus pada anak adalah masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian khusus dari orangtua serta tenaga medis. Dengan meningkatkan kesadaran, melakukan pemeriksaan rutin, dan menerapkan gaya hidup sehat, risiko komplikasi dapat diminimalisir. Anak-anak pun dapat menikmati penglihatan yang optimal untuk mendukung tumbuh kembang dan prestasi mereka di masa depan.

