Jakarta, Mata4.com — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus 9.000 di akhir 2025. Pernyataan ini disampaikan Menkeu dalam acara “Sarasehan 100 Ekonom Indonesia”, Selasa (28/10/2025).
“Akhir tahun ini, IHSG berapa? 9.000. 10 tahun ke depan berapa? 32.000,” ujar Purbaya, seraya menekankan bahwa proyeksi tersebut didasarkan pada tren historis 25 tahun terakhir, bukan sekadar perkiraan. Menurutnya, indeks saham dapat tumbuh empat hingga lima kali lipat dalam satu siklus bisnis, sejalan dengan perilaku pasar yang konsisten.
Purbaya menambahkan bahwa tren IHSG saat ini yang berada di level 8.000 memperkuat optimisme tersebut. “Indeks to the moon, saya bilang. Itu menciptakan optimisme juga,” ucapnya, mengingat investor aktif menganalisis arah kebijakan pemerintah sebagai dasar portofolio saham.

Pada penutupan perdagangan Selasa sore, IHSG melemah 24,52 poin atau 0,30 persen ke posisi 8.092,63, sedangkan indeks LQ45 turun 1,92 poin atau 0,23 persen ke posisi 822,61. IHSG sempat menguat di awal sesi namun bergerak ke zona negatif hingga penutupan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor mencatat penguatan, dipimpin sektor properti naik 3,28 persen, diikuti sektor kesehatan 2,65 persen dan sektor teknologi 1,65 persen. Sementara tujuh sektor melemah, dengan sektor industri turun paling dalam 1 persen, diikuti barang konsumen primer 0,89 persen dan keuangan 0,69 persen.
Faktor eksternal yang memengaruhi pergerakan IHSG, menurut Purbaya, termasuk pertemuan Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Sanae Takaichi, yang masih dicermati investor. Sedangkan dari dalam negeri, koreksi harga emas, pelemahan saham bluechips, dan koreksi saham konglomerasi menekan indeks pada perdagangan hari ini.
Dengan optimisme ini, pemerintah berharap kepercayaan investor tetap terjaga, sekaligus mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia hingga akhir 2025.
