
Jakarta, Mata4.com — Dalam langkah strategis untuk mengokohkan posisi Indonesia sebagai pusat ekosistem keuangan syariah dunia, Bank Indonesia (BI) bersama organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang menjadi fondasi kerja sama strategis di berbagai bidang. Penandatanganan ini berlangsung di kantor pusat BI, dan dihadiri oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, serta Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Menguatkan Sinergi untuk Ekosistem Syariah yang Berkelanjutan
Dalam sambutannya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah merupakan langkah nyata untuk mempercepat pembangunan industri keuangan syariah nasional agar dapat bersaing di tingkat global. “Sebagai bank sentral, kami ingin memastikan bahwa ekosistem keuangan syariah tidak hanya tumbuh tetapi juga berkelanjutan dan inklusif, memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujar Perry.
Bank Indonesia melihat potensi besar dalam kolaborasi ini, mengingat jaringan luas Muhammadiyah yang meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, dan dakwah. Sinergi ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk memahami dan menggunakan produk serta layanan keuangan syariah.
Peran Strategis Muhammadiyah dalam Penguatan Keuangan Syariah
Muhammadiyah, yang memiliki jutaan anggota dan jaringan lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, menjadi mitra strategis dalam penyebaran literasi keuangan syariah. Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan komitmen organisasinya untuk mendukung pengembangan keuangan syariah nasional.
“Kami percaya bahwa penguatan ekonomi umat melalui keuangan syariah adalah kunci untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan yang merata. Melalui kerja sama ini, Muhammadiyah siap menjadi motor penggerak edukasi dan inovasi di bidang ini,” ujar Haedar Nashir.
Selain itu, Muhammadiyah akan berperan dalam menyediakan sumber daya manusia terampil melalui pelatihan-pelatihan berbasis nilai syariah yang sesuai dengan kebutuhan industri keuangan modern.
Program Kolaborasi dan Strategi Jangka Panjang
Kerja sama BI dan Muhammadiyah mencakup sejumlah program strategis yang fokus pada:
- Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah: Kampanye bersama dan pelatihan di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan syariah.
- Pengembangan Produk dan Layanan Inovatif: Kolaborasi untuk menciptakan produk keuangan syariah yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern, termasuk fintech syariah dan digital banking.
- Riset dan Inovasi: Menggali tren global dan teknologi terbaru untuk memperkuat daya saing industri keuangan syariah nasional.
- Penguatan Sumber Daya Manusia: Pelatihan, sertifikasi, dan pengembangan kapasitas tenaga kerja yang kompeten di sektor keuangan syariah.
- Digitalisasi dan Teknologi: Memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses layanan keuangan syariah, khususnya di daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani.

www.service-ac.id
Indonesia dan Potensi Besar Ekonomi Syariah Global
Indonesia saat ini dikenal sebagai pasar terbesar keuangan syariah dunia dengan aset yang terus tumbuh dan minat masyarakat yang semakin meningkat terhadap produk berbasis prinsip syariah. Namun, meski berpotensi besar, tantangan seperti kurangnya literasi, infrastruktur teknologi yang belum merata, serta standar regulasi yang harus terus disempurnakan masih menjadi kendala.
Dengan dukungan dari Muhammadiyah, yang memiliki jaringan luas dan basis komunitas yang besar, BI berharap dapat mengatasi hambatan tersebut dan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi syariah global.
Dampak Sosial dan Ekonomi dari Kerja Sama Ini
Pengembangan ekosistem keuangan syariah yang kuat di Indonesia diyakini akan membawa dampak positif yang luas, tidak hanya bagi sektor keuangan, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi secara umum. Peningkatan inklusi keuangan syariah akan mendorong pertumbuhan UMKM berbasis syariah, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Selain itu, kerja sama ini juga menjadi langkah konkret dalam mendukung program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia sesuai visi nasional 2045.
Penutup
Penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Indonesia dan Muhammadiyah merupakan tonggak penting bagi perkembangan industri keuangan syariah nasional. Dengan menggabungkan kekuatan kebijakan dari BI dan jaringan sosial serta pendidikan Muhammadiyah, Indonesia semakin mendekatkan diri ke posisi sebagai pusat ekosistem keuangan syariah dunia.
Ke depan, kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menghasilkan produk dan layanan yang inovatif, tetapi juga membangun fondasi ekonomi umat yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan sosial.