Jakarta, Mata4.com — Raksasa properti kawasan utara Jakarta, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2, menorehkan capaian bersejarah dalam laporan keuangan sembilan bulan pertama tahun 2025. Perseroan membukukan pendapatan Rp3,1 triliun dan laba bersih Rp791 miliar, menjadi kinerja tertinggi sejak perusahaan berdiri.
Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma atau Aguan, menyebut keberhasilan ini sebagai hasil dari strategi pertumbuhan yang solid di tengah pulihnya pasar properti nasional.
“Capaian ini bukan sekadar angka di atas kertas. Kinerja kami mencerminkan peningkatan efisiensi dan kepercayaan pasar terhadap PANI,” ujar Aguan dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).
Pendapatan PANI tumbuh 48 persen year-on-year (yoy), sementara laba bersih melesat 62 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Margin laba kotor mencapai 66 persen, sedangkan margin laba operasi naik menjadi 56 persen — angka tertinggi dalam sejarah perseroan.
Komersial Jadi Penggerak Utama
Berdasarkan laporan segmen, penjualan tanah komersial menjadi motor utama pertumbuhan PANI sepanjang Januari–September 2025. Permintaan dari investor dan pelaku usaha di kawasan PIK2 terus meningkat, memperkuat posisi perusahaan sebagai pengembang kawasan terpadu terbesar di utara Jakarta.
Produk komersial lain seperti Ruko, Rukan, dan SOHO juga menunjukkan kinerja mengesankan dengan pertumbuhan 114 persen yoy. Sementara itu, segmen hunian tapak tetap stabil dengan permintaan tinggi di proyek residensial unggulan.
Pada kuartal III-2025, pendapatan PANI melonjak 41 persen dibanding kuartal sebelumnya, mencapai Rp1,45 triliun. Dampaknya, laba bersih entitas induk naik tajam 114 persen quarter-on-quarter (qoq) menjadi Rp505 miliar.

Aset Naik, Proyek NICE Jadi Magnet Baru
Total aset PANI kini mencapai Rp49,5 triliun, meningkat 6 persen dibanding akhir 2024. Kenaikan ini didorong oleh properti investasi yang tumbuh hingga 142 persen, seiring dengan kemajuan pembangunan Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) — proyek pusat konvensi berskala besar yang diproyeksikan menjadi magnet ekonomi baru di kawasan PIK2.
Perseroan saat ini mengelola cadangan lahan 1.855 hektare melalui 12 anak perusahaan, dengan total nilai perolehan mencapai Rp37 triliun. Sebagian pendanaan berasal dari hasil rights issue dan non-preemptive rights issue dalam tiga tahun terakhir.
“Dengan cadangan lahan yang luas dan potensi ekonomi tinggi, PANI berkomitmen untuk terus menghadirkan proyek-proyek bernilai tambah yang mendukung pertumbuhan jangka panjang,” tutup Aguan.
Prospek ke Depan
PANI menegaskan akan tetap fokus pada pengembangan kawasan terpadu yang berorientasi keberlanjutan. Dengan portofolio proyek yang kuat dan permintaan properti komersial yang meningkat, perseroan optimistis tren pertumbuhan positif akan berlanjut hingga akhir 2025.
Langkah strategis PANI diperkirakan turut memperkuat posisi PIK2 sebagai salah satu kawasan investasi paling prospektif di Indonesia.
