
Jakarta, Mata4.com — Laga panas antara dua raksasa Serie A, Juventus dan AC Milan, berakhir dengan kemenangan tuan rumah. Dalam pertandingan yang berlangsung di Allianz Stadium, Minggu malam waktu setempat, Juventus berhasil mengatasi perlawanan AC Milan dengan skor 2-0. Kekalahan ini menjadi pukulan bagi Rossoneri yang sedang berjuang menjaga posisi di papan atas klasemen Serie A.
Salah satu hal yang menjadi sorotan pasca pertandingan adalah performa Rafael Leão, penyerang sayap AC Milan yang tampil di bawah ekspektasi. Pemain asal Portugal tersebut gagal menunjukkan performa terbaiknya dalam laga krusial ini, dan menjadi perbincangan baik di kalangan pendukung Milan maupun pengamat sepak bola Italia.
Pertandingan Krusial, Hasil Mengecewakan
AC Milan datang ke Turin dengan tekad mencuri poin untuk tetap menempel ketat Inter Milan di klasemen sementara. Namun, Juventus tampil dominan di kandang sendiri. Dua gol dari Dusan Vlahović dan Federico Chiesa membawa Bianconeri unggul mutlak tanpa balasan.
AC Milan mencoba membangun serangan dari berbagai lini, namun lini pertahanan Juventus yang solid menyulitkan para pemain depan Rossoneri. Rafael Leão, yang biasanya menjadi salah satu motor serangan paling eksplosif Milan dari sisi kiri, kali ini tidak mampu menembus pertahanan ketat yang dijaga Bremer dan Danilo.
Statistik Tidak Berpihak pada Leão
Selama 83 menit berada di lapangan, Leão kesulitan menemukan ritme permainan. Ia hanya mencatat satu tembakan tidak tepat sasaran, menyelesaikan 63% umpan, serta kehilangan bola sebanyak 11 kali. Ia juga gagal menyelesaikan satu pun dribel dari lima percobaan.
Dalam pertandingan besar seperti ini, performa pemain kunci sangat dibutuhkan. Sayangnya, malam itu bukan milik Leão.
Pelatih Pioli: Leão Tetap Pemain Penting Kami
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, pelatih AC Milan Stefano Pioli menanggapi pertanyaan media tentang penampilan Leão. Pioli menegaskan bahwa sang pemain tetap menjadi bagian penting dari tim, meski tampil kurang maksimal kali ini.
“Saya tidak ragu dengan kualitas Leão. Hari ini bukan pertandingan terbaiknya, itu jelas. Tapi pemain bisa mengalami fase sulit. Kami harus memahami konteks — ini musim yang panjang, dan kami membutuhkan semua pemain dalam kondisi terbaik secara fisik dan mental,” ujar Pioli.
Pelatih asal Italia itu juga menyebut kemungkinan bahwa kelelahan dan jadwal padat menjadi faktor yang memengaruhi performa anak asuhnya. Leão tercatat sudah bermain lima kali berturut-turut dalam dua pekan terakhir, termasuk di Liga Champions.
Kondisi Fisik dan Jadwal Padat Jadi Pertimbangan
Menurut laporan media olahraga La Gazzetta dello Sport, Leão disebut sempat mengalami ketegangan otot ringan dalam sesi latihan sehari sebelum pertandingan. Namun, ia tetap dimainkan karena Pioli kekurangan opsi menyerang, seiring absennya Noah Okafor dan Luka Jović akibat cedera.
Keputusan untuk memainkan Leão mungkin dianggap sebagai risiko yang harus diambil oleh tim pelatih. Meski demikian, hasil pertandingan menunjukkan bahwa kondisi kebugaran bisa sangat memengaruhi kontribusi seorang pemain, bahkan yang sekelas Leão.
Analisis Pengamat: Juventus Hentikan Sumber Serangan Milan
Pakar taktik Serie A, Giovanni Marchi, memberikan analisisnya terhadap performa Milan, khususnya peran Leão yang berhasil diredam.
“Juventus bermain sangat disiplin. Mereka memutus suplai bola ke Leão, memaksanya bermain melebar dan menjauh dari area berbahaya. Bremer menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Ini bukti bahwa sistem bertahan Juventus sudah kembali ke bentuk idealnya,” kata Marchi dalam tayangan Sky Sport Italia.
Marchi juga menyebut bahwa ketika Leão tidak bisa bermain lepas, Milan kehilangan banyak kreativitas dari sisi kiri, yang selama ini menjadi andalan mereka.
Dukungan Suporter dan Seruan Evaluasi Sehat
Di media sosial, reaksi fans Milan beragam. Sebagian mengkritik tajam penampilan Leão, namun tidak sedikit pula yang memahami bahwa performa seorang pemain bisa naik-turun dalam satu musim yang panjang dan penuh tekanan.
Akun fanbase Milan terbesar di Italia, Milanismo.it, menulis:
“Hari ini bukan malamnya Leão, tapi jangan lupa, dia sudah menyelamatkan Milan berkali-kali. Mari beri dukungan, bukan cercaan.”
Dukungan semacam ini menunjukkan bahwa komunitas penggemar Milan tetap percaya pada potensi dan kontribusi Leão, meski tetap mengharapkan perbaikan performa di laga-laga berikutnya.
Klasemen Sementara dan Tantangan Selanjutnya
Dengan kekalahan ini, AC Milan tertahan di posisi ketiga klasemen sementara Serie A dengan 17 poin, tertinggal lima poin dari Inter Milan yang berada di puncak. Sementara itu, Juventus kini merangsek ke posisi kedua dengan performa konsisten dalam tiga pekan terakhir.
AC Milan selanjutnya akan menghadapi Atalanta pada pekan depan. Pelatih Pioli menyatakan bahwa evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk soal kondisi pemain seperti Leão.
“Kami harus melihat kondisi fisik para pemain dalam beberapa hari ke depan. Rotasi tentu menjadi opsi untuk menjaga kebugaran menjelang jadwal padat di Oktober,” kata Pioli.
Kesimpulan
Rafael Leão tampil di bawah performa saat AC Milan takluk dari Juventus, dalam laga penting yang berdampak pada posisi klasemen. Meski menjadi sorotan, performa buruk ini perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas: faktor kelelahan, jadwal padat, dan pertahanan lawan yang disiplin.
Sebagai salah satu pemain paling vital di skuad Milan, Leão masih menjadi tumpuan harapan. Dukungan dari tim pelatih, rekan setim, dan para suporter akan sangat dibutuhkan untuk mengembalikan kepercayaan diri dan performanya di laga-laga berikutnya.
Musim masih panjang, dan peluang untuk bangkit masih terbuka lebar — bagi Leão, maupun AC Milan.