Jakarta, Mata4.com — Nama besar Patrick Kluivert yang pernah menjadi bintang sepak bola Eropa kini berada dalam sorotan di sepak bola Indonesia. Pelatih kepala Tim Nasional Indonesia U-23 tersebut akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam Rapat Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan digelar dalam waktu dekat.
Evaluasi ini dipicu oleh performa Timnas U-23 dalam beberapa laga terakhir yang dinilai belum memenuhi harapan publik dan federasi. Meskipun Kluivert membawa pendekatan taktik yang modern, hasil di lapangan belum mencerminkan target yang diinginkan, terutama menjelang turnamen besar Asia Tenggara dan Asia tahun depan.
Ketua Umum PSSI: Evaluasi Adalah Prosedur Biasa
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa evaluasi terhadap pelatih merupakan hal yang lumrah dalam sistem pembinaan profesional. Hal ini bukan semata-mata karena kekalahan atau tekanan publik, tetapi untuk melihat sejauh mana pelatih menjalankan rencana kerja sesuai dengan target federasi.
“Evaluasi bukan berarti pemecatan. Semua pelatih berada dalam sistem pemantauan dan penilaian berkala, termasuk Coach Patrick Kluivert,” ujar Erick kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi dengan tim teknis, Senin (13/10).
Erick menyebut, penilaian terhadap pelatih mencakup banyak aspek: hasil pertandingan, perkembangan pemain, taktik yang diterapkan, hingga relasi internal di ruang ganti.
Performa Garuda Muda Masih Inkonsisten
Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas U-23 pada awal 2025 dengan harapan bisa membawa angin segar dalam sistem permainan tim muda Indonesia. Dengan pengalaman di Eropa dan filosofi sepak bola menyerang, publik sempat optimis akan kebangkitan generasi muda Garuda.
Namun, hasil belakangan ini justru menunjukkan inkonsistensi. Dalam dua uji coba terakhir, Timnas U-23 kalah 0-2 dari Jepang dan hanya bermain imbang 1-1 melawan Vietnam. Selain itu, tim dianggap belum stabil dalam transisi permainan, organisasi pertahanan, dan efektivitas lini depan.
Sejumlah analis menilai, adaptasi Kluivert terhadap karakter pemain lokal masih belum optimal. Gaya bermain cepat dan penguasaan bola dinilai belum bisa dijalankan maksimal oleh skuad yang minim pengalaman internasional.
Respon Beragam dari Pengurus dan Pemain
Seorang anggota Exco PSSI yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa proses evaluasi terhadap Kluivert akan dilakukan secara menyeluruh dan objektif. Jika ditemukan bahwa progres tim tidak sesuai dengan rencana awal, maka kemungkinan perubahan bisa saja terjadi.
“Kita lihat dalam rapat nanti. Tapi yang pasti, semua keputusan akan diambil secara kolektif dan berdasarkan pertimbangan teknis, bukan emosional,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa pemain timnas menyatakan dukungan terhadap Kluivert. Mereka menilai pelatih asal Belanda itu memberi pendekatan latihan yang profesional dan menanamkan mental kompetitif.
“Coach Patrick tegas tapi terbuka. Kami belajar banyak dari sesi latihannya, terutama dalam hal posisi dan visi bermain,” ujar salah satu pemain yang tak ingin disebutkan namanya.
Publik Terpecah: Dukung Atau Ganti?
Di media sosial, publik sepak bola Tanah Air terbelah. Sebagian netizen meminta Kluivert diberi waktu lebih lama untuk membangun tim, mengingat ia baru beberapa bulan menangani skuad. Namun tak sedikit pula yang menuntut evaluasi serius, mengingat target PSSI untuk meraih prestasi di SEA Games dan Piala Asia U-23 2026.
“Beri waktu, jangan terburu-buru. Kita butuh pelatih yang punya filosofi jangka panjang,” tulis seorang netizen.
Namun di sisi lain, kritik juga bermunculan, terutama dari kalangan suporter fanatik yang kecewa dengan performa inkonsisten timnas. Mereka khawatir program jangka panjang justru kembali stagnan jika tidak ada perbaikan taktis yang nyata.
PSSI Fokus ke Pengembangan Jangka Panjang
PSSI melalui Direktur Teknik juga menyampaikan bahwa federasi tidak ingin mengambil keputusan yang gegabah. Kestabilan tim dan keberlanjutan program pembinaan pemain muda menjadi prioritas. Oleh karena itu, evaluasi terhadap Kluivert akan mempertimbangkan semua aspek, termasuk dampaknya terhadap regenerasi pemain nasional.
“Kami ingin semua keputusan mendukung perkembangan jangka panjang sepak bola Indonesia. Kalau memang evaluasi menunjukkan ada hal yang perlu diperbaiki, kita perbaiki. Tapi kalau masih on track, tentu harus dihargai,” ungkap Direktur Teknik PSSI.
Kesimpulan
Nasib Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas U-23 kini berada di bawah pengawasan ketat. Apakah mantan legenda FC Barcelona itu akan terus diberi kepercayaan atau digantikan oleh pelatih lain, akan sangat bergantung pada hasil evaluasi Exco PSSI dalam waktu dekat.
Federasi menegaskan bahwa semua keputusan akan diambil secara profesional dan terbuka, dengan satu tujuan utama: mengembangkan sepak bola Indonesia agar lebih kompetitif di level regional maupun internasional.

