Jakarta, Mata4.com — Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam memfasilitasi lulusan sekolah rakyat untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (PT). Pernyataan tersebut disampaikan dalam seminar pendidikan yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (16/10), yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat sipil.
Dalam kesempatan itu, Mensos Risma menekankan pentingnya memberikan akses pendidikan tinggi yang inklusif dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berasal dari sekolah rakyat atau sekolah nonformal. Menurutnya, pendidikan merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mendorong kemajuan sosial ekonomi.
“Pemerintah memiliki komitmen kuat untuk membuka peluang seluas-luasnya bagi lulusan sekolah rakyat agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Melalui berbagai program beasiswa, pendampingan akademik, dan dukungan lainnya, kami berusaha mengatasi kendala yang selama ini menjadi hambatan mereka,” ujar Risma dalam sambutannya.
Upaya Pemerintah untuk Mendukung Pendidikan Inklusif
Mensos Risma memaparkan sejumlah program yang telah dan sedang dijalankan oleh pemerintah guna mendukung lulusan sekolah rakyat. Salah satunya adalah penyediaan beasiswa khusus bagi siswa berprestasi dan kurang mampu, yang dirancang untuk mengurangi beban biaya pendidikan tinggi.
Selain itu, pemerintah juga menggandeng perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk memperluas kuota penerimaan khusus bagi lulusan sekolah rakyat, sekaligus menyediakan fasilitas pendampingan akademik agar mereka dapat bersaing dengan lulusan sekolah formal.
“Kami juga memfasilitasi pelatihan dan bimbingan belajar yang menyiapkan para lulusan ini agar siap mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kampus,” tambah Risma.
Tantangan yang Dihadapi Lulusan Sekolah Rakyat
Meski pemerintah telah menyiapkan berbagai program, lulusan sekolah rakyat masih menghadapi sejumlah tantangan. Selain keterbatasan finansial, mereka juga kerap mengalami kendala dalam memperoleh informasi yang memadai terkait jalur pendidikan tinggi.
Beberapa pengamat pendidikan menyatakan bahwa kurangnya akses informasi dan fasilitas pendukung membuat lulusan sekolah rakyat sulit bersaing dalam seleksi perguruan tinggi yang umumnya lebih mengutamakan lulusan sekolah formal.
Dr. Arif Hidayat, seorang pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, menilai, “Pemerintah sudah berada di jalur yang benar dengan menginisiasi program bantuan dan beasiswa. Namun, perlu juga diperhatikan aspek kesiapan akademik dan psikologis para siswa agar mereka tidak hanya masuk perguruan tinggi, tapi juga berhasil menyelesaikan studinya.”
Kolaborasi dan Peran Stakeholder
Mensos Risma juga mengajak semua pihak untuk turut berperan aktif dalam upaya memperluas akses pendidikan tinggi bagi lulusan sekolah rakyat. Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat luas diharapkan dapat mendukung program ini melalui berbagai inisiatif dan kemitraan strategis.
“Kami yakin dengan sinergi yang kuat, akses pendidikan tinggi bisa semakin merata dan inklusif. Pendidikan tinggi bukan lagi hak istimewa, tetapi hak seluruh anak bangsa,” ujar Risma.
Harapan dan Implikasi Jangka Panjang
Dengan komitmen dan langkah konkret yang dilakukan pemerintah, diharapkan partisipasi lulusan sekolah rakyat dalam pendidikan tinggi akan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, mendorong pemerataan kesempatan kerja, serta mengurangi kesenjangan sosial.
Selain itu, peningkatan akses pendidikan tinggi diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan kemajuan ekonomi nasional yang lebih inklusif.
Penutup
Upaya pemerintah memfasilitasi lulusan sekolah rakyat menuju perguruan tinggi merupakan langkah strategis dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berdaya saing. Dengan dukungan berbagai pihak dan implementasi program yang berkelanjutan, Indonesia dapat mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh warganya.

