Samosir, Mata4.com — Dengan mengenakan peci hitam dan kemeja batik, Penyuluh Agama Islam Pulau Samosir, Muhammad Syaban, bersiap memulai tugas hariannya memberikan bimbingan agama kepada masyarakat Muslim di Pulau Samosir, Sumatera Utara. Berbekal sepeda motor, Syaban yang akrab disapa Ustad Syaban menyusuri berbagai wilayah untuk memastikan layanan pembinaan keagamaan tetap menjangkau seluruh warga.
Pada Selasa pagi, sinar matahari yang terbit dari arah timur Danau Toba menjadi penanda dimulainya aktivitas Syaban. Ia memulai perjalanan dengan melewati jalanan aspal yang perlahan memanas, berpindah dari satu kampung ke kampung lain, termasuk permukiman yang berada di kawasan perkebunan dan perbukitan.
Tugas yang dijalankan Syaban meliputi penyampaian materi pembelajaran agama Islam, pendampingan ibadah, hingga diskusi mengenai persoalan keluarga dan sosial yang dihadapi warga. Pendekatan langsung dari pintu ke pintu dilakukan karena sebagian masyarakat tinggal di lokasi terpencil dan jauh dari pusat kegiatan keagamaan.

“Kami berupaya memberikan layanan bimbingan keagamaan secara merata. Tidak semua warga bisa hadir ke tempat pengajian, maka kami yang mendatangi mereka,” ujar Syaban dalam keterangannya (25/11).
Kementerian Agama Kabupaten Samosir menyebutkan bahwa penyuluh agama memiliki peran strategis dalam memperkuat pemahaman keagamaan serta menjaga keharmonisan sosial di wilayah tersebut. Pulau Samosir yang memiliki sebaran penduduk luas dinilai membutuhkan pola pendekatan langsung agar pelayanan tetap optimal.
“Kehadiran penyuluh agama sangat penting, terutama untuk komunitas Muslim yang tidak selalu memiliki akses mudah ke pusat kegiatan ibadah. Kami terus mendukung upaya para penyuluh agar layanan keagamaan dapat diterima secara merata,” kata perwakilan Kemenag Samosir.
Upaya yang dilakukan Syaban dan penyuluh lainnya diharapkan mampu meningkatkan literasi keagamaan, memperkuat nilai kebersamaan antarwarga, serta menjaga toleransi yang telah lama terbangun di Pulau Samosir.
