Bekasi, mata4.com – Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November, Praktisi Media Michael LL Lengkong menegaskan pentingnya peran pers dalam melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan melalui kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Lengkong ini, semangat kepahlawanan di era modern tidak lagi diwujudkan melalui perjuangan fisik di medan perang, melainkan lewat dedikasi dan pengabdian di bidang masing-masing, termasuk dunia jurnalistik.
“Kita semua, termasuk insan pers, memiliki tanggung jawab moral untuk ikut membangun bangsa,” ujar Lengkong. “Bentuk kepahlawanan masa kini dapat diwujudkan melalui literasi dan penyampaian informasi yang mendidik serta mencerahkan masyarakat.”
Sebagai Sekretaris PWI Bekasi Raya, Pengurus Pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), dan pembina di sejumlah organisasi media, Lengkong menilai bahwa pers memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan yang berperan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, memperkuat persatuan, serta menumbuhkan optimisme publik.
Ia menambahkan, tugas pers tidak hanya sebatas menyampaikan berita, tetapi juga memberikan edukasi dan inspirasi kepada masyarakat agar lebih kritis dan berdaya. Media, kata dia, harus mampu menjadi penuntun informasi di tengah derasnya arus digital yang sering kali memunculkan disinformasi.
“Penyediaan informasi yang akurat dan mencerahkan adalah bentuk pengabdian media kepada negara. Itu adalah semangat kepahlawanan yang relevan di era sekarang,” jelasnya.
Selain fungsi edukasi, Lengkong juga menekankan pentingnya fungsi kontrol sosial media terhadap kebijakan pemerintah dan lembaga publik. Namun, ia mengingatkan agar fungsi pengawasan tersebut selalu dilakukan dalam koridor etika jurnalistik, dengan tujuan membangun, bukan menjatuhkan.
Sebagai Pemimpin Redaksi Telusurnews.com, Lengkong menekankan bahwa kritik dari media seharusnya memiliki niat baik dan substansi positif.
“Kritik yang konstruktif akan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini,” tegasnya. “Media harus menjadi pendorong kemajuan, bukan sumber perpecahan.”
Di momentum Hari Pahlawan 2025 ini, Lengkong mengajak seluruh insan pers untuk terus meneladani semangat para pahlawan dengan menjaga integritas, memperjuangkan kebenaran, dan menulis demi kepentingan publik.
“Jurnalis masa kini adalah pahlawan informasi,” tutupnya. “Selama kita berpegang pada kebenaran dan kepentingan rakyat, maka semangat kepahlawanan itu akan terus hidup dalam setiap karya jurnalistik kita.”
Seperti diketahui, semua ini mengacu pada 5 Tokoh Pahlawan yang berperan penting dalam pertempuran 10 November meliputi Bung Tomo, Gubernur Suryo, KH. Hasyim Asy’ari, HR Mohamad Mangoendiprodjo, Mayjen Sungkono.
