
Sumatera Utara, Mata4.com – PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kestabilan harga avtur (aviation turbine fuel) serta memastikan kelancaran pasokan bahan bakar pesawat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah melalui konektivitas transportasi udara yang handal.
Bandara Internasional Kualanamu merupakan salah satu bandara tersibuk di Sumatera yang menghubungkan berbagai kota domestik maupun rute internasional. Sebagai pusat transportasi utama, kebutuhan akan avtur yang cukup dan dengan harga terjangkau sangat vital bagi kelangsungan operasional maskapai penerbangan serta kenyamanan para penumpang.
Harga Avtur Sesuai Regulasi Pemerintah, Menjaga Transparansi dan Kestabilan
Harga avtur di Bandara Kualanamu diatur dan diawasi ketat berdasarkan regulasi pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan otoritas bandara. Harga ini dihitung berdasarkan beberapa komponen utama seperti harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, biaya produksi dan distribusi, serta margin keuntungan yang wajar.
Kepala Unit Pengelola Pertamina Kualanamu, Bapak Arief Pratama, menyatakan, “Kami memastikan harga avtur di Kualanamu sesuai dengan ketentuan pemerintah agar harga yang diterapkan adil dan transparan bagi semua pihak, terutama maskapai penerbangan. Hal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan harga tiket penerbangan sekaligus mendukung efisiensi operasional maskapai.”
Fluktuasi harga minyak dunia yang tidak dapat diprediksi membuat penyesuaian harga avtur harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan regulasi. Pertamina berperan sebagai pelaksana distribusi yang harus mampu menyeimbangkan kebutuhan bisnis dan kepentingan publik. Dengan demikian, masyarakat dan pelaku industri penerbangan mendapatkan kepastian harga yang tidak memberatkan.
Pasokan Avtur Dijamin Aman dan Cukup untuk Mendukung Operasional Bandara
Selain aspek harga, Pertamina juga fokus pada ketersediaan stok avtur yang cukup di Bandara Kualanamu. Pengelolaan stok bahan bakar dilakukan secara intensif dengan pengawasan ketat agar tidak terjadi gangguan pasokan yang dapat menyebabkan penundaan penerbangan.
“Kami selalu berkoordinasi dengan pengelola bandara, operator maskapai, serta distributor untuk memantau kebutuhan avtur secara real-time. Dengan cara ini, kami bisa melakukan penyesuaian distribusi agar pasokan selalu tersedia dan tepat waktu,” tambah Arief.
Bandara Kualanamu memiliki fasilitas penyimpanan avtur yang modern dengan kapasitas besar, dilengkapi teknologi keamanan dan pengawasan yang memadai untuk menjamin kualitas bahan bakar tetap terjaga. Selain itu, infrastruktur distribusi telah dirancang agar proses pengisian bahan bakar ke pesawat berlangsung cepat dan efisien, meminimalisir waktu tunggu pesawat di apron.
Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan trafik penumpang di Kualanamu meningkat signifikan, yang secara langsung berdampak pada meningkatnya kebutuhan avtur. Pertamina menanggapi hal ini dengan melakukan perencanaan jangka panjang untuk memastikan kapasitas penyimpanan dan distribusi mampu mengikuti laju pertumbuhan demand.
Dukungan Terhadap Pertumbuhan Industri Penerbangan dan Ekonomi Regional
Ketersediaan avtur yang handal dan harga yang terkendali berperan penting dalam mendukung pertumbuhan sektor penerbangan yang menjadi tulang punggung mobilitas dan konektivitas wilayah Sumatera Utara. Bandara Kualanamu berperan strategis sebagai penghubung utama antar pulau dan negara, serta sebagai pintu masuk wisatawan dan pelaku bisnis.
Industri penerbangan yang sehat juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal, seperti peningkatan pariwisata, perdagangan, dan investasi. Dengan suplai avtur yang terjamin, maskapai penerbangan dapat menjalankan operasional dengan lancar tanpa risiko gangguan bahan bakar yang bisa menyebabkan penundaan atau pembatalan penerbangan.
“Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara sangat bergantung pada kelancaran sistem transportasi, terutama udara. Kami di Pertamina berkomitmen untuk menjadi mitra strategis yang dapat diandalkan dalam menyediakan avtur berkualitas dengan harga yang sesuai regulasi,” ujar Arief Pratama.

www.service-ac.id
Inovasi dan Praktik Ramah Lingkungan dalam Penyediaan Avtur
Selain fokus pada harga dan ketersediaan, Pertamina juga menerapkan berbagai inovasi dan teknologi ramah lingkungan dalam pengolahan dan distribusi avtur. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung agenda keberlanjutan.
Penggunaan teknologi canggih dalam proses produksi dan distribusi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan negatif. Pertamina juga aktif dalam program pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, meski saat ini avtur berbasis minyak fosil masih menjadi bahan bakar utama pesawat komersial.
“Kami terus berupaya mengoptimalkan proses produksi dan distribusi agar lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami juga mengikuti perkembangan teknologi dunia untuk mendukung transisi energi yang lebih bersih,” kata Arief.
Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Avtur
Sebagai perusahaan BUMN yang berperan strategis, Pertamina secara rutin melaporkan data harga dan stok avtur kepada regulator dan instansi terkait guna memastikan proses distribusi berjalan sesuai ketentuan dan standar yang berlaku. Hal ini merupakan bagian dari upaya menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik.
Pemberian informasi terbuka kepada para pemangku kepentingan juga diupayakan untuk meningkatkan pemahaman tentang mekanisme penetapan harga dan dinamika pasokan avtur. Dengan begitu, maskapai, pengelola bandara, dan masyarakat dapat memiliki gambaran yang jelas mengenai kondisi pasar bahan bakar penerbangan.
Tantangan dan Strategi Menghadapi Dinamika Pasar Avtur
Pasar avtur memiliki karakteristik yang dinamis dan rentan terhadap berbagai faktor eksternal, seperti fluktuasi harga minyak dunia, perubahan regulasi, serta kondisi geopolitik yang memengaruhi suplai minyak global. Di tengah tantangan tersebut, Pertamina harus mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan operasional.
Strategi yang dilakukan meliputi perencanaan distribusi yang matang, penguatan infrastruktur penyimpanan, diversifikasi sumber pasokan, serta pemanfaatan teknologi digital untuk monitoring stok secara real-time. Semua upaya ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan dan memastikan ketersediaan avtur tetap terjaga.
Harapan dan Komitmen Pertamina untuk Masa Depan
Dengan memastikan harga avtur tetap sesuai regulasi dan pasokan aman di Bandara Kualanamu, Pertamina berharap dapat terus mendukung pengembangan sektor penerbangan yang menjadi tulang punggung konektivitas nasional. Keberhasilan ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi regional serta meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
“Kami mengajak semua stakeholder, mulai dari pemerintah, pengelola bandara, maskapai penerbangan, hingga masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kelancaran suplai avtur. Kerjasama ini sangat penting agar industri penerbangan di Sumatera Utara dan Indonesia pada umumnya dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tutup Arief Pratama.