Kuala Lumpur, 9 Juli 2025 – Pertemuan trilateral antara Pemerintah Malaysia, Kerajaan Norwegia, dan Sekretariat ASEAN secara resmi diselenggarakan hari ini di Kuala Lumpur, menandai langkah penting dalam memperkuat kerja sama lintas kawasan yang strategis. Pertemuan ini menjadi momentum untuk memperdalam hubungan diplomatik, memperluas kemitraan pembangunan, serta menyatukan komitmen bersama dalam menjawab tantangan regional dan global yang semakin kompleks.
Delegasi Tingkat Tinggi Hadir Bahas Isu Strategis Multidimensional
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh diplomatik terkemuka, termasuk Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry Abd Kadir, Menteri Luar Negeri Norwegia, Anniken Huitfeldt, dan Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn. Hadir pula perwakilan pejabat senior kementerian luar negeri, lembaga kebijakan publik, mitra pembangunan, serta wakil dari sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil dari negara-negara anggota ASEAN dan Norwegia.
Dalam sambutannya, Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry menyampaikan bahwa pertemuan ini menandai tonggak penting dalam penguatan diplomasi regional. Ia menegaskan bahwa Malaysia berkomitmen untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai poros sentral dan penggerak utama stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
“Dalam dunia yang terus berubah, kerja sama trilateral seperti ini menjadi semakin relevan. Malaysia menyambut baik dukungan Norwegia terhadap inisiatif ASEAN, termasuk dalam pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, dan ketahanan energi,” kata Zambry.
Sementara itu, Menteri Anniken Huitfeldt menekankan bahwa Norwegia melihat ASEAN sebagai mitra regional yang strategis dan memiliki posisi penting dalam tata dunia multipolar yang tengah berkembang. Ia menyatakan bahwa Norwegia siap meningkatkan keterlibatannya dalam berbagai program ASEAN, khususnya yang berkaitan dengan transisi energi hijau, ekonomi biru, dan tata kelola laut.
“Kawasan Asia Tenggara memiliki potensi luar biasa. Norwegia ingin menjadi mitra sejati ASEAN dalam membangun masa depan yang hijau, damai, dan inklusif. Kami mendukung penuh visi ASEAN Community 2045 dan Outlook on the Indo-Pacific (AOIP),” ujar Huitfeldt.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, dalam paparannya menegaskan bahwa kerja sama lintas kawasan sangat penting untuk mencapai tujuan ASEAN sebagai komunitas yang resilien, inovatif, dan berpandangan jauh ke depan. Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Norwegia yang konsisten terhadap program-program ASEAN, termasuk di bidang pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan transformasi digital.
“Pertemuan ini bukan hanya memperkuat kerja sama trilateral, tetapi juga membuktikan bahwa ASEAN tetap menjadi platform yang relevan dalam membangun dialog, kepercayaan, dan kolaborasi nyata,” ujarnya.
Agenda Prioritas dan Kolaborasi Multisektor
Dalam diskusi yang berlangsung, para delegasi membahas sejumlah topik utama yang menjadi fokus kolaborasi jangka menengah dan panjang, antara lain:
- Perubahan Iklim dan Ketahanan Iklim
Malaysia dan ASEAN menyoroti urgensi adaptasi terhadap perubahan iklim, terutama untuk negara-negara pulau dan pesisir di Asia Tenggara. Norwegia menawarkan kemitraan dalam bentuk teknologi rendah karbon, pelatihan teknis, serta dukungan pembiayaan transisi energi berkelanjutan. - Ekonomi Biru dan Tata Kelola Laut
Sebagai negara dengan tradisi kemaritiman yang kuat, Norwegia menyatakan komitmennya untuk mendukung ASEAN dalam pengembangan ekonomi biru, termasuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, pelestarian biodiversitas laut, dan mitigasi pencemaran laut. - Konektivitas Digital dan Inklusi Teknologi
Ketiga pihak sepakat untuk memperkuat infrastruktur digital lintas kawasan dan mendukung transformasi digital di kalangan UMKM, pemuda, dan kelompok rentan. Norwegia akan mendukung inisiatif pelatihan digital dan inovasi teknologi ramah lingkungan. - Stabilitas dan Keamanan Kawasan
Pertemuan ini juga menyinggung pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan, termasuk kebebasan navigasi, penyelesaian damai sengketa, serta penghormatan terhadap hukum internasional seperti Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.
Komitmen untuk Kolaborasi Jangka Panjang
Sebagai hasil dari pertemuan ini, beberapa inisiatif penting yang disepakati antara lain:
Pembentukan “ASEAN–Norway Sustainable Partnership Initiative” untuk mendukung proyek pembangunan berkelanjutan di negara-negara ASEAN.
Peluncuran program “Green Maritime Innovation Hub” di Asia Tenggara dengan dukungan teknologi dari Norwegia.
Pengembangan Forum Dialog Kebijakan ASEAN–Norwegia secara tahunan untuk memperkuat kerja sama politik dan ekonomi.
Selain sesi pleno, acara ini juga dilengkapi dengan forum diskusi panel, pertemuan bilateral, dan pameran mini kerja sama ASEAN–Norwegia yang menampilkan proyek-proyek sukses dalam bidang energi terbarukan, kelautan, pendidikan, dan pembangunan komunitas.
Penegasan Kembali terhadap Multilateralisme dan Diplomasi Inklusif
Pertemuan trilateral ini mengirimkan pesan kuat kepada komunitas internasional bahwa kerja sama multilateral tetap relevan dan krusial di tengah tantangan global. Ketiga pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus mendukung perdamaian, stabilitas, dan pembangunan inklusif.
Di akhir pertemuan, para pemimpin menyampaikan Pernyataan Bersama Kuala Lumpur, yang mencerminkan tekad kolektif untuk:
Meningkatkan kolaborasi lintas sektor,
Mengarusutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam diplomasi pembangunan,
Dan memperkuat jaringan kerja sama antar kawasan demi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Penutup
Dengan semangat kemitraan yang erat dan dialog yang konstruktif, pertemuan trilateral ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan Norwegia–ASEAN, serta menegaskan peran Malaysia sebagai jembatan strategis antara Asia Tenggara dan Eropa Utara. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi kawasan yang lebih hijau, cerdas, dan berdaya tahan.
