
Banten, Mata4.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), selaku Subholding Gas Pertamina, menegaskan komitmennya untuk menjaga keandalan infrastruktur Stasiun Gas Bojonegara. Stasiun ini menjadi salah satu infrastruktur vital yang berperan sebagai simpul penghubung antara pipa transmisi dari Sumatera dan jaringan distribusi gas bumi di Pulau Jawa.
Stasiun Bojonegara terhubung dengan jaringan pipa transmisi strategis South Sumatera–West Java (SSWJ) dan distribusi gas di wilayah Jawa Barat. Jaringan SSWJ sendiri telah beroperasi sejak 2007 dengan panjang total 1.004 km, terdiri dari 736 km pipa darat (onshore) dan 268 km pipa bawah laut (offshore) yang melintasi 5 provinsi dan 13 kabupaten/kota.

Posisi Strategis dan Distribusi Gas
“Dengan posisinya yang strategis, Stasiun Bojonegara menjadi gerbang utama masuknya pasokan gas bumi ke wilayah Jawa bagian barat. Gas bumi kemudian didistribusikan sekitar 133 MMSCFD ke berbagai sektor di Banten, Jakarta, hingga Karawang dan sekitarnya,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Hery Murahmanta, saat mendampingi kunjungan kerja DPR RI Komisi XII di Stasiun Bojonegara.
Proses Pengaturan Gas
Stasiun Bojonegara menerima pasokan gas bumi dari sumber di Sumatera. Gas kemudian melalui proses pengaturan tekanan sesuai standar yang ditetapkan Kementerian ESDM, sebelum dialirkan ke jaringan distribusi untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga.
Dengan infrastruktur yang terjaga, PGN menegaskan peran vital Stasiun Bojonegara sebagai tulang punggung pasokan energi di Pulau Jawa, sekaligus memastikan kontinuitas layanan bagi konsumen dan sektor industri strategis di Indonesia.