Pada 19 Juli 2025, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyelenggarakan “Kolakarya” (singkatan dari Kolaborasi Kelola Karya) di Pos Bloc, Jakarta Pusat sebagai bagian dari rangkaian Harlah (Hari Lahir) ke‑27 yang puncaknya akan berlangsung pada 23 Juli 2025
Sekretaris Panitia, Abdullah (akrab disapa Gus Abduh), menjelaskan bahwa kemajuan bangsa tak cukup hanya berhenti pada jalur ekonomi atau politik. Budaya adalah roh peradaban; bahkan pada masa Orde Baru budaya menjadi alat perjuangan, dan kini ia harus kembali menjadi “corong kritik dan aspirasi publik”
Rangkaian Kegiatan & Konten Kreatif
Acara Kolakarya berlangsung sepanjang hari, menawarkan berbagai aktivitas interaktif:
- Workshop seni lintas media: peserta bergerak dari visual arts, audio, hingga multimedia.
- Pameran & pertunjukan kolaboratif, termasuk musik dan komedi yang berpadu ide dan dialog.
- Talk show budaya mengundang pemikir dan budayawan untuk membahas peran seni dalam politik modern
Tokoh & Pelaku Budaya yang Terlibat
Sesi Kolakarya diramaikan oleh beragam seniman:
- Komika: Sammy Not Slim Boya, Fajar Mukti, Aji Pratama, Faizal Agung
- Musisi: Ikhsan Skuter dan band Float
Makna Politik & Budaya
Gus Abduh menekankan dua poin penting:
- Parpol tak boleh absen dalam kebudayaan—sebaliknya, harus menyediakan ekosistem bagi seniman dan budaya untuk berkembang
- Budaya sebagai agen perubahan sosial, yang turut mendefinisikan bagaimana partai berperan dalam membangun peradaban negara
Konteks & Kesinambungan Program
Kolakarya merupakan momentum awal dari serangkaian kegiatan menarik:
- Turnamen padel “Padel Kali Bos!” pada 13 Juli,
- Fun Run pada 20 Juli,
- Eco Gen PKB pada 12 Juli, untuk advokasi lingkungan dan daur ulang fast‑fashion,
- Puncak Harlah dengan tokoh nasional seperti Presiden Prabowo Subianto pada 23 Juli di JCC .
Dampak & Harapan Strategis
- Memperluas ekspresi politik budaya: membawa suara publik dan nilai-nilai sosial melalui media kreatif.
- Memberikan ruang inklusif bagi generasi muda: mulai dari workshop, penghargaan hingga dialog kritik.
- Menegaskan kultur partisipatif: partai bukan sekadar mesin politik, tetapi ruang dialog dan kolaborasi.
Ringkasan
| Aspek | Detail |
|---|---|
| Tema | Kolaborasi Kelola Karya (Kolakarya) |
| Lokasi / Tanggal | Pos Bloc Jakarta, 19 Juli 2025 |
| Tokoh | Gus Abduh, Sujiwo Tejo, musisi & komika |
| Tujuan | Memperkuat budaya sebagai basis pembangunan nasional |
Kolakarya menegaskan bahwa ulang tahun PKB ke-27 bukan hanya momentum politik, tetapi juga ruang kreatif budaya yang membumi. PKB menunjukkan komitmen terhadap politik yang berbudaya, mendukung seniman, dan memperkuat budaya sebagai instrumen aspirasi dan perubahan. Rangkaian pra-HUT yang kaya ragam: olahraga, lingkungan, penghargaan, hingga puncak acara nasional, menunjukkan PKB ingin bertumbuh menjadi partai yang inklusif dan berbudaya—seraya memperkuat keterlibatan publik dan generasi muda dalam proses pembangunan bangsa.
