Bekasi, Mata4.com – Selama lebih dari dua dekade beroperasi, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, menjadi tonggak penting perjalanan PT PLN (Persero) dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di kawasan timur Indonesia. Pembangkit ini bukan hanya menghadirkan listrik bersih bagi masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo), tetapi juga menjadi bukti konsistensi PLN dalam mendorong transisi energi nasional.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional terus mempercepat pemanfaatan energi bersih. Menurutnya, keberadaan PLTP Lahendong menunjukkan bahwa komitmen PLN terhadap EBT bukan hal baru.
“PLN berkomitmen mendukung transisi energi berbasis energi baru terbarukan menuju Net Zero Emissions. Melalui pengembangan berbagai sumber energi baru terbarukan, kami berupaya menghadirkan pasokan listrik yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan demi masa depan energi Indonesia. Keberadaan PLTP Lahendong membuktikan bahwa sejak lama PLN telah menjadi pionir dalam pengembangan energi terbarukan di Tanah Air,” ujar Darmawan.
Dikelola oleh PT Indonesia Power (PLN IP) sebagai subholding PLN, PLTP Lahendong Unit 1–4 tercatat sebagai pembangkit panas bumi terbesar di Sulutgo. Energi panas bumi dari Lahendong kini memasok sebagian besar kebutuhan listrik bersih di wilayah tersebut, melampaui kontribusi PLTA maupun tenaga surya.
Manager Unit Layanan Pusat Listrik PLTP Lahendong PLN IP, Saragih, menyampaikan bahwa PLTP Lahendong memiliki kapasitas terpasang 4 x 20 Mega Watt (MW) atau total 80 MW. Daya ini memberikan kontribusi signifikan bagi sistem kelistrikan Sulutgo.
“Beban puncak sistem kelistrikan Sulutgo saat ini mencapai 490 MW. Dari jumlah itu, 18 persen suplai listrik dihasilkan oleh PLTP Lahendong. Artinya panas bumi di wilayah ini tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap porsi energi bersih, tetapi juga memastikan pasokan listrik tetap stabil dan andal bagi seluruh pelanggan di Sulutgo,” jelas Saragih di Tomohon, Rabu (30/10/2025).
PLTP Lahendong merupakan salah satu pionir pengembangan panas bumi di kawasan timur Indonesia. Eksplorasi pertama dilakukan pada 1994–1996, kemudian pembangunan Unit 1 dimulai pada 1996 sebelum resmi beroperasi pada 2001. Unit 2 menyusul pada 2007, Unit 3 pada 2009, dan Unit 4 pada 2011. Hingga kini, seluruh unit masih beroperasi optimal dan terus menopang kebutuhan listrik wilayah Sulutgo.
“Unit 1 sudah beroperasi selama 25 tahun dan masih berkapasitas maksimal 20 MW. Unit 2 beroperasi sejak 2007, unit 3 pada 2009, dan unit 4 pada 2011. Semuanya hingga kini masih menyuplai penuh sistem Sulutgo,” tambahnya.

Salah satu keunikan PLTP Lahendong adalah lokasinya. Berbeda dari sebagian besar PLTP lain yang berada di wilayah pedesaan atau pegunungan terpencil, Lahendong merupakan satu-satunya pembangkit panas bumi di Indonesia yang berada di kawasan perkotaan, tepatnya di Kota Tomohon. Hal ini menegaskan bahwa pembangkit panas bumi aman dan dapat berdampingan dengan aktivitas masyarakat.
“PLTP Lahendong sangat unik karena berada di Kota. Di seluruh Indonesia, pembangkit panas bumi umumnya berada di kabupaten atau desa. Lahendong satu-satunya yang berada di perkotaan. Ini menjadi bukti bahwa pembangkit panas bumi tidak hanya aman bagi lingkungan, tetapi juga bisa berdampingan dengan kehidupan perkotaan,” ujar Saragih.
Selain menjadi tulang punggung pasokan listrik bersih, PLTP Lahendong juga turut mendukung agenda transisi energi dan dekarbonisasi nasional. Pembangkit ini sudah tersertifikasi untuk menyuplai Renewable Energy Certificate (REC), menandakan kontribusinya dalam menekan emisi karbon sektor ketenagalistrikan.
“PLTP Lahendong menjadi contoh nyata bagaimana energi panas bumi dapat mendukung agenda transisi energi nasional. Pembangkit ini tersertifikasi untuk menyuplai REC, yang membuktikan bahwa energi bersih bisa menjadi tulang punggung sistem kelistrikan tanpa mengorbankan keandalannya,” tegas Saragih.
Dengan kapasitas terbesar di antara pembangkit EBT di Sulutgo, PLTP Lahendong tidak hanya menghadirkan listrik andal, tetapi juga menjadi simbol komitmen Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
