Bekasi, Mata4.com — Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan bahwa insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak memiliki keterkaitan dengan rangkaian teror bom yang sempat menghebohkan tiga sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
“Sejauh ini belum ditemukan ada keterkaitan,”
tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).
Penyelidikan Masih Berlanjut
Meski tidak ditemukan hubungan langsung, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan intensif terkait ledakan di SMAN 72.
Proses investigasi melibatkan Densus 88 Antiteror Polri serta unit-unit khusus untuk menelusuri motif pelaku, kemungkinan jaringan, dan pengaruh konten media sosial terhadap tindakannya.
“Pasti akan didalami pihak Densus dan pihak-pihak yang berkompeten sesuai tugas pokoknya masing-masing,” tambah Budi.
Latar Belakang Kasus Teror Sekolah
Beberapa waktu lalu, publik digegerkan oleh ancaman teror bom yang dikirim ke tiga sekolah internasional di wilayah Jabodetabek.
Tiga sekolah tersebut adalah:
- Jakarta Nanyang School (JNS) di Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
- Mentari Intercultural School di Bintaro, Tangerang Selatan.
- North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ancaman itu sempat membuat kegiatan belajar-mengajar terganggu dan mendorong polisi meningkatkan pengamanan di area sekitar sekolah.

Pada saat kejadian, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya kala itu, menyebutkan bahwa pelaku ancaman diduga satu orang yang sama untuk ketiga lokasi tersebut.
“Masih dilakukan pendalaman, diduga yang memberi ancaman sama orangnya,” ujar Ade Ary pada Kamis (9/10/2025).
Pelaku Diduga Berada di Luar Negeri
Hasil penelusuran digital forensik menunjukkan bahwa identitas dan motif pelaku pengirim ancaman terhadap ketiga sekolah internasional berasal dari satu sumber yang sama.
Yang lebih mengejutkan, posisi pelaku diduga kuat berada di luar wilayah Indonesia.
“Motifnya sama, identitas pengirim sama, sementara teridentifikasi dari luar negeri. Ini masih terus kami dalami,” ungkap Ade Ary.
Kondisi SMAN 72 dan Langkah Pemerintah
Sementara itu, pemerintah daerah dan pihak sekolah memastikan aktivitas belajar di SMAN 72 Jakarta telah dihentikan sementara untuk keperluan penyelidikan.
Korban yang terluka akibat ledakan juga telah mendapat perhatian langsung dari pihak berwenang.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono, berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban insiden tersebut.
Langkah ini diambil untuk memastikan dukungan penuh terhadap keselamatan siswa dan tenaga pendidik di lingkungan sekolah.
Polda Metro Jaya meminta masyarakat, khususnya orang tua dan pelajar, untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Polisi menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan lingkungan pendidikan dan mencegah munculnya kepanikan publik.
“Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak agar situasi tetap kondusif,” tutup Kombes Budi Hermanto.
