Lampung, Mata4.com — Aparat kepolisian kembali melakukan penyisiran di lokasi tempat pembuangan yang diduga terkait kasus hilangnya Alvaro Kiano, dan menemukan lima sampel tulang manusia. Salah satu sampel diduga merupakan rahang bawah, yang saat ini tengah diperiksa secara mendalam oleh tim forensik kepolisian.
Kepala Kepolisian Resor Lampung, AKBP Rizal Firmansyah, menjelaskan bahwa penemuan ini merupakan bagian dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung. “Kami menemukan lima sampel tulang di lokasi yang telah ditetapkan sebagai TKP. Salah satunya diduga rahang bawah. Semua sampel telah diamankan dan dikirim ke laboratorium forensik untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis ini penting untuk memastikan identitas masing-masing sampel,” jelas Rizal pada Selasa (26/11).
Langkah Penyisiran dan Penyidikan
Penyisiran dilakukan setelah aparat menerima informasi dari masyarakat dan hasil olah tempat kejadian perkara sebelumnya. Tim gabungan kepolisian membawa peralatan forensik lengkap untuk memeriksa lokasi dengan cermat. Polisi menegaskan bahwa proses penyidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Semua prosedur dilakukan sesuai standar operasional penyelidikan dan protokol forensik. Kami fokus pada pengumpulan bukti ilmiah yang dapat memperkuat proses hukum,” tambah AKBP Rizal.
Analisis Forensik dan Proses Identifikasi
Tim forensik kini melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap lima sampel tulang tersebut. Pemeriksaan meliputi analisis DNA, pemeriksaan antropologi forensik, dan pencocokan data dengan catatan medis atau identitas korban. Hasil analisis ini diharapkan bisa memberikan kepastian apakah tulang tersebut benar milik Alvaro Kiano atau bukan.
Selain analisis laboratorium, kepolisian juga melakukan wawancara dengan saksi dan pihak-pihak terkait, serta meninjau bukti lain yang dapat mendukung penyelidikan. “Kami terus bekerja secara sistematis untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan adil dan transparan,” ujar Rizal.
Kronologi Kasus Hilangnya Alvaro Kiano
Alvaro Kiano sebelumnya dilaporkan hilang pada awal November 2025. Kejadian ini telah mendapat perhatian luas dari masyarakat dan media, mengingat dugaan keterlibatan pihak tertentu masih diselidiki. Sejak laporan pertama diterima, kepolisian telah melakukan berbagai langkah, mulai dari olah TKP, penyisiran wilayah, pemeriksaan saksi, hingga koordinasi dengan tim forensik.
Hingga saat ini, polisi belum memastikan identitas tulang yang ditemukan, sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak mengganggu proses penyelidikan.
Imbauan Kepolisian dan Dukungan Publik
Kepolisian menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada aparat yang berwenang. “Kami memahami rasa khawatir keluarga dan masyarakat, namun kami menekankan pentingnya mengikuti informasi resmi dari kepolisian,” tegas AKBP Rizal.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan dugaan tindak pidana serius, sehingga masyarakat diimbau tetap menjaga fakta dan tidak berspekulasi. Dukungan masyarakat sangat membantu, namun harus tetap mengedepankan prinsip hukum dan kode etik jurnalistik dalam penyebaran informasi.
Dengan penemuan lima sampel tulang ini, penyelidikan kasus hilangnya Alvaro Kiano terus berlanjut. Kepolisian memastikan bahwa seluruh tahapan penyidikan dilakukan secara transparan dan profesional, termasuk pemeriksaan forensik, pengumpulan bukti tambahan, dan verifikasi saksi.KriminalLampung

