
Mata4.com – Tanggal 1 Juli 2025 menjadi hari penting bagi bangsa Indonesia. Hari itu diperingati sebagai Hari Bhayangkara ke-79, sebuah momentum untuk mengenang dan mengapresiasi dedikasi panjang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga stabilitas dan ketertiban nasional.
Sejarah Lahirnya Hari Bhayangkara
Penetapan 1 Juli sebagai Hari Bhayangkara merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 11 Tahun 1946, yang mengukuhkan penyatuan institusi kepolisian dari berbagai wilayah menjadi satu kesatuan nasional yang langsung berada di bawah kendali Presiden Republik Indonesia. Ini menjadi tonggak sejarah lahirnya Polri modern.
Nama “Bhayangkara” sendiri diambil dari pasukan pengawal kerajaan di era Majapahit, yang kala itu dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada untuk menjaga Raja Jayanegara. Filosofi keberanian dan kesetiaan para Bhayangkara inilah yang terus diwariskan kepada seluruh anggota Polri hingga kini.
Tema Hari Bhayangkara 2025
Tahun ini, Hari Bhayangkara ke-79 mengangkat tema nasional:
“Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.”
Tema ini menegaskan peran strategis Polri dalam mendukung agenda pembangunan nasional, khususnya dalam mewujudkan transformasi ekonomi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, seiring langkah besar menuju Indonesia Emas 2045.
Bukan Sekadar Seremoni
Peringatan Hari Bhayangkara bukan hanya bersifat seremonial. Bagi Polri, ini adalah momen refleksi dan kontemplasi, untuk:
- Mengingat jasa para pahlawan dan Bhayangkara yang telah gugur dalam tugas,
- Menyegarkan kembali komitmen dan loyalitas kepada negara,
- Memperkuat semangat soliditas dalam menghadapi tantangan global, sosial, dan teknologi yang semakin kompleks.
Tradisi Upacara dan Kehormatan
Mengacu pada Surat Keputusan Perdana Menteri RI No. 86/PM/1954, upacara Hari Bhayangkara digelar secara serentak di seluruh satuan kepolisian, mulai dari tingkat pusat hingga wilayah. Rangkaian acara umumnya mencakup:
- Pengucapan Kode Kehormatan Kepolisian Negara,
- Pidato reflektif pimpinan Polri,
- Doa bersama dan penghormatan untuk anggota yang gugur.
Presiden RI dijadwalkan hadir langsung dalam upacara nasional yang digelar di Monas, Jakarta, bersama jajaran Kapolri dan Forkopimda dari berbagai daerah.
Filosofi Logo Hari Bhayangkara ke-79
Polri juga memperkenalkan logo resmi Hari Bhayangkara ke-79 sebagai simbol semangat baru. Berikut elemen penting dari logo tersebut:
- Angka 79: Terbentuk dari garis-garis dinamis warna merah dan oranye, mencerminkan inovasi dan energi positif yang terus tumbuh di tubuh Polri.
- Warna Emas: Melambangkan kemuliaan tugas Bhayangkara sebagai penjaga kehormatan bangsa.
- Lambang Polri di atas angka: Menegaskan posisi Polri sebagai benteng penjaga nilai-nilai Pancasila dan NKRI.
Menuju Polri Presisi yang Modern dan Humanis
Hari Bhayangkara ke-79 menjadi ajakan bersama untuk terus mendukung Polri Presisi — Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Di tengah era digital dan globalisasi, Polri dituntut semakin humanis, adaptif, dan akuntabel.
Transformasi internal ini menjadi modal penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih damai, maju, dan berkelanjutan.
Redaksi Mata4.com mengucapkan:
Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-79!
Teruslah mengabdi dengan hati, menjaga negeri menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.