Jakarta, 17 Juli 2025 — Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dikabarkan tengah menjajaki rencana pembelian hingga 50 unit pesawat Boeing 777. Informasi ini mengundang perhatian publik, terutama menyangkut nilai investasi dan tujuan dari pengadaan pesawat tersebut.
Meski belum ada keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan terkait tujuan spesifik pembelian, banyak pihak menduga pesawat tersebut akan digunakan untuk kepentingan strategis negara, termasuk potensi pemanfaatan sebagai armada logistik, evakuasi medis, atau transportasi militer dalam skala besar.
Lantas, berapa sebenarnya harga satu unit Boeing 777?
Harga Perkiraan Pesawat Boeing 777
Mengacu pada data dari beberapa sumber industri penerbangan internasional, berikut adalah perkiraan harga pesawat Boeing 777 berdasarkan jenis dan kondisi:
| Tipe Boeing 777 | Harga Katalog (US$) | Perkiraan Harga Setelah Diskon |
|---|---|---|
| Baru (777-200/300) | US $330–375 juta | US $300–350 juta |
| Varian Baru (777X) | US $395–442 juta | US $350–400 juta |
| Bekas (usia 10–15 tahun) | Tidak disebutkan | US $70–90 juta |
Sumber industri menyebutkan bahwa maskapai atau negara yang membeli dalam jumlah besar umumnya mendapat diskon 10–15% dari harga katalog. Diskon juga bergantung pada varian pesawat, tahun produksi, serta negosiasi kontrak.
Estimasi Biaya Keseluruhan
Jika benar Indonesia akan membeli 50 unit Boeing 777 baru, maka total biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai antara US $15–20 miliar atau sekitar Rp240–320 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp16.000 per USD). Nilai ini bisa berubah tergantung pada jenis pesawat yang dibeli dan struktur perjanjian yang disepakati.
Sebagai perbandingan, pesawat Boeing 777 varian 777-300ER — yang banyak digunakan maskapai komersial — memiliki harga katalog sekitar US $375 juta, namun bisa ditekan hingga kisaran US $320 juta melalui kontrak besar.
Tujuan Pembelian Masih Belum Diumumkan
Hingga saat ini, belum ada keterangan rinci dari pemerintah atau TNI terkait fungsi spesifik dari rencana pembelian ini. Namun, dalam beberapa pernyataan sebelumnya, Prabowo telah menyebut pentingnya memperkuat kapasitas logistik udara dan mobilitas strategis dalam mendukung operasi militer maupun kemanusiaan.
Kementerian Pertahanan juga disebut menjajaki kerja sama alih teknologi atau potensi investasi lanjutan dari pihak Boeing, meskipun hal ini masih dalam tahap eksplorasi.
