Jakarta, Mata4.com – Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza menjadi bukti posisi strategis Indonesia dalam percaturan politik internasional.
Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
“Undangan yang mendadak itu menunjukkan bahwa kita sangat diperhitungkan dalam percaturan politik dunia, khususnya dalam perdamaian di Gaza,” ujar Hikmahanto.
Kehadiran Presiden Prabowo pada pertemuan yang dihadiri 20 negara tersebut juga dinilai sebagai tindak lanjut pernyataannya di Sidang Majelis Umum PBB mengenai kesiapan Indonesia menempatkan 20 ribu tentara dalam pasukan perdamaian, termasuk di Gaza.
Salah satu butir rencana perdamaian Gaza yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah penarikan pasukan Israel (IDF) dari wilayah Gaza ke zona yang telah ditentukan.
Hikmahanto menekankan, latar belakang Presiden Prabowo yang kuat di dunia internasional membuat Indonesia sering diminta untuk terlibat dalam berbagai isu global.

“Kehadiran kepala negara, kendati hanya beberapa jam, di forum internasional kini menjadi kebutuhan diplomasi modern. Masyarakat internasional memang butuh. Di mana pun Bapak Presiden nggak minta juga pasti diundang,” katanya.
Namun, Hikmahanto mengingatkan agar aktivitas internasional Presiden Prabowo tetap diimbangi dengan perhatian terhadap urusan dalam negeri melalui kinerja para menteri.
“Jangan sampai Bapak Presiden lebih banyak perhatiannya ke luar negeri, tapi kurang perhatiannya ke dalam negeri,” tegasnya.
Presiden Prabowo menyaksikan langsung penandatanganan dokumen perjanjian damai di Gaza di Sharm El-Sheikh International Convention Centre, Senin (13/10/2025) sore waktu setempat.
Acara tersebut dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Presiden Prabowo duduk di barisan kedua tepat di belakang Presiden Mesir al-Sisi dan bertepuk tangan bersama para pemimpin dunia usai penandatanganan perjanjian.
Menurut Trump, peace summit di Sharm el-Sheikh berlangsung sangat baik dan berhasil menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama ratusan hingga ribuan tahun.
