Bekasi, Mata4.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan peluncuran perdana penggunaan Interaktif Flat Panel (IFP) atau smartboard di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat. Kehadiran Presiden menjadi sorotan publik karena acara ini menandai langkah besar pemerintah dalam mempercepat digitalisasi pendidikan di seluruh Indonesia.
Menurut pantauan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. Dengan mengenakan pakaian safari khasnya, topi biru, dan kacamata hitam, Prabowo disambut hangat oleh warga sekitar sekolah. Dari sunroof mobil Maung yang ia tumpangi, ia sempat melambaikan tangan kepada masyarakat yang menunggu kedatangannya.
Disambut Meriah oleh Siswa dan Warga
Sesampainya di halaman SMPN 4 Bekasi, atmosfer berubah semakin meriah. Para siswa yang telah menunggu sejak pagi langsung bersorak gembira melihat orang nomor satu di Indonesia itu hadir secara langsung di sekolah mereka. Para guru dan pejabat daerah juga turut memberikan sambutan hangat.
Prabowo kemudian menyalami dan menyapa jajaran Kabinet Merah Putih yang hadir mendampinginya, di antaranya:
- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti
- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
- Kepala SMPN 4 Bekasi Sungkawati Halimatus
- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
- Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid
Acara dimulai dengan penampilan marching band dari siswa-siswi SMPN 4 Bekasi yang menambah semarak peresmian. Setelah itu, Presiden meninjau langsung beberapa ruang kelas yang sudah menggunakan smartboard sebagai bagian dari proses kegiatan belajar mengajar.
Program Besar: Revitalisasi dan Digitalisasi Pendidikan Nasional
Peluncuran smartboard ini merupakan bagian dari dua program prioritas Kemendikdasmen:
- Revitalisasi satuan pendidikan
- Digitalisasi pembelajaran
Kedua program ini ditegaskan kembali dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah bertajuk Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran yang digelar di Tangerang pada 13 November 2025.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa program tersebut merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo dan sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 serta prinsip Astacita Presiden, khususnya poin keempat mengenai pendidikan bermutu untuk semua.
Distribusi Perangkat Digital di 2025
Pada tahun 2025, Kemendikdasmen menargetkan:
- 288.865 satuan pendidikan mendapatkan dukungan digitalisasi
- Lebih dari 145.000 perangkat smartboard telah tiba di sekolah
- 47.689 perangkat sedang dalam proses pengiriman
- Penyaluran meliputi perangkat digital, laptop, pelatihan guru, dan penyediaan bahan ajar
Mu’ti menegaskan bahwa revitalisasi sekolah tahun ini dilaksanakan melalui sistem swakelola, dan seluruh pelaksanaan serta pelaporan harus selesai maksimal pada 15 Desember 2025, kecuali untuk daerah yang memiliki kendala khusus.
Smartboard Diharapkan Tingkatkan Mutu Belajar
Presiden Prabowo berharap penggunaan smartboard dan digitalisasi pendidikan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, mempercepat pencapaian literasi digital, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif bagi siswa.
Menurut Mu’ti, seluruh program disiapkan sebagai satu paket lengkap, sehingga perangkat smartboard yang didistribusikan tidak hanya menjadi alat, tetapi benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh guru dan siswa.
“Ini semua merupakan satu kesatuan untuk memastikan bahwa panel interaktif itu dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Abdul Mu’ti.
Langkah Strategis Menuju Pendidikan Modern
Peresmian penggunaan smartboard di SMPN 4 Bekasi menjadi simbol dimulainya transformasi pendidikan Indonesia secara masif. Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, percepatan digitalisasi ini diharapkan mampu membuka akses pendidikan bermutu bagi seluruh anak Indonesia, tanpa terkecuali.
Program ini menjadi salah satu upaya konkret pemerintahan Prabowo dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era modern dan pertumbuhan teknologi global.
